BPSDMI Kemenperin Terapkan Asesmen TVET 4.0 pada Unit Pendidikan Tinggi di Lingkungannya
TVET 4.0 merupakan pendidikan dan pelatihan vokasi yang memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk pekerjaan di bidang industri 4.0.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Badan Pengembangan SDM Industri (BPSDMI) melakukan asesmen penerapan Technical and Vocational Education and Training (TVET) 4.0 pada unit pendidikan tinggi di lingkungannya.
Hal ini dilakukan satu di antaranya dalam rangka menghadapi era industri 4.0 di Indonesia
TVET 4.0 sendiri merupakan pendidikan dan pelatihan vokasi yang memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk pekerjaan di bidang industri 4.0.
"Pendidikan vokasi harus beradaptasi dengan kebutuhan industri 4.0, sehingga dibuatlah TVET 4.0 untuk mengimbangi progress dari 4.0," jelas Managing Director Asian Management Consulting (AMC) Christine Effendy dalam diskusi 'Asesmen TVET 4.0' yang dilaksanakan secara daring hari ini.
Baca juga: Dibutuhkan SDM Berkualitas untuk Memenuhi Kebutuhan Industri di Era 4.0
Asesmen TVET 4.0, tambah Christine, adalah instrumen untuk mengukur level implementasi TVET 4.0 pada unit pendidikan tinggi di lingkungan Kemenperin.
Dengan dilakukannya asesmen, manfaat yang didapatkan tidak hanya untuk unit pendidikan saja, namun juga dapat dirasakan oleh pihak industri itu sendiri.
Untuk unit pendidikan, asesmen TVET 4.0 menjadi pedoman bagi pendidikan tinggi untuk mengembangkan strategi dan menetapkan prioritas pengembangan dengan tepat.
Selain itu, hal tersebut juga dapat menjadi alat untuk mengukur capaian pendidikan tinggi untuk menuju TVET 4.0 dan mendapatkan akreditasi pendidikan tinggi.
"Sedangkan untuk industri, hasil asesmen dapat menjadi referensi bagi industri untuk memilih mitranya dalam mengembangkan keterampilan 4.0 sesuai kebutuhan industri. Dengan memahami status atau kemajuan TVET 4.0, industri dapat mengembangkan strategi kemitraannya dan mengembangkan keterampilan 4.0 bersama-sama," jelas Christine.
Perlu diketahui bahwa pada tahun 2025, sektor industri ditargetkan mampu berkontribusi pada PDB nasional sebesar USD133 miliar.
Sasaran ini akan didukung oleh 185 juta penduduk dengan akses internet, yang merupakan terbesar ke-4 di dunia, serta posisi Indonesia sebagai pemain ekonomi digital dan industri 4.0 tercepat di Asia Tenggara.
Untuk mewujudkan kesiapan SDM industri menghadapi industri 4.0, BPSDMI Kemenperin menjalankan TVET 4.0 di lingkungan pendidikan vokasi yang diselenggarakannya.
Hal ini dilakukan sebagai langkah awal untuk mengukur level implementasi TVET 4.0 di kampus-kampus vokasi Kemenperin.
Hasil asesmen digunakan sebagai acuan bagi unit pendidikan untuk menyusun strategi dan menentukan prioritas program yang akan dijalankan agar lebih mudah beradaptasi sesuai dengan kebutuhan industri 4.0.
"Selain itu, hasil asesmen TVET 4.0 dapat meningkatkan akreditasi pendidikan tinggi serta brand image institusi tersebut,” jelas Kepala BPSDMI Kemenperin Arus Gunawan sebelumnya.
Ia berharap dengan adanya asesmen TVET 4.0, penciptaan sistem pengembangan keterampilan industri 4.0 menjadi lebih baik, sehingga lulusan unit pendidikan di bawah naungan Kemenperin memiliki kesiapan dalam menghadapi tantangan global di era industri 4.0.