Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemeran teknologi pengemasan dari seluruh rantai nilai akan digelar lewat ajang Interpack 2023 di Jerman mulai 4 hingga 10 Mei 2023.

Pameran akan diikuti sekitar 2.700 peserta yang datang dari seluruh dunia. Messe Düsseldorf, sebagai penyelenggaram melakukan roadshow ke berbagai negara termasuk ke Indonesia untuk mensosialisasikan penyelenggaraan pameran ini.

"Kami mengajak pengusaha Indonesia datang dan menjadi peserta di Interpack karena akan banyak pemasok teratas dan negara lainnya tak sabar untuk mempresentasikan solusi inovatif yang akan sangat mempengaruhi tren kemasan seluruh sektor industri,” ujar Thomas Dohse, Project Director interpack Messe Düsseldorf GmbH di Jakarta, belum lama ini.

Dohse meyakini, pameran ini dapat menjadi jembatan strategis bagi pelaku industri Indonesia sekaligus untuk memperkenalkan produk dan jasa serta memperluas jejaring  kerja sama bisnis dan riset pasar dan tren teknologi terkini.

"Pengusaha Indonesia dapat memanfaatkan pameran Interpack 2023 untuk mengakses teknologi pengemasan terbaru agar tetap dapat bersaing dan terhubung dengan pasar global," ujar Dohse. 

Industri kemasan Indonesia yang tergabung dalam Indonesian Packaging Federation (IPF) akan tampil di pameran ini.

Baca juga: Pameran dan Festival Kopi Togetherness Jadi Ajang Promosi Budaya Indonesia dan Qatar

Direktur Eksekutif IPF Henky Wibawa mengatakan, pelaku industri kemasan juga perlu mempersiapkan diri untuk menyerap teknologi terkini yang digunakan di industri tersebut.

"Perusahaan yang berminat masih dapat mendaftar untuk masuk ke daftar tunggu dan dengan demikian juga memiliki kesempatan untuk mengikuti pameran," katanya.

Baca juga: Dorong UMKM Go Global, Pamerindo Gelar Pameran Manufacturing Indonesia

Beberapa topik hangat di industri pengemasan yang akan diangkat di pameran ini adalah ekonomi sirkular dan manajemen sumber daya, teknologi digital, dan keamanan produk.