Analis: Perlambatan Kenaikan Suku Bunga Acuan The Fed Jadi Sentimen Positif ke Pasar Saham
Risalah dari pertemuan 1 November hingga 2 November, menunjukkan pejabat Fed sebagian besar puas mereka sekarang dapat bergerak mengambil langkang.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) pada Desember 2022 dan 25 basis poin dari pertemuan pertama tahun depan.
Analis pasar modal Hans Kwee mengatakan, selama Fed melihat pasar tenaga kerja yang lebih kuat, mereka tidak memiliki keprihatinan besar tentang pengetatan suku bunga.
"Perlambatan kenaikan suku bunga masih akan menjadi sentiment positif pasar keuangan khususnya pasar saham," ujar dia melalui risetnya, Minggu (27/11/2022).
Baca juga: Jelang Pertemuan FOMC, The Fed Isyaratkan Sikap Hawkish: Suku Bunga Diprediksi Naik 75 Basis Poin
Diketahui, risalah dari pertemuan November Fed mendukung pandangan bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga lebih kecil mulai Desember.
Risalah dari pertemuan 1 November hingga 2 November itu menunjukkan pejabat Fed sebagian besar puas bahwa mereka sekarang dapat bergerak dalam langkah-langkah yang lebih kecil, dengan kenaikan suku bunga 50 basis poin kemungkinan bulan depan setelah empat kenaikan 75 bps berturut-turut.
Risalah Fed, lanjut Hans, memberikan sinyal bahwa ada kemajuan terkait kebijakan mereka dalam menjinakan angka inflasi.
"Karena itu di sisa tahun ini, otoritas moneter tertinggi di Amerika tersebut kemungkinan akan menurunkan besaran kenaikan suku bunga acuan," pungkasnya.