Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

India Diproyeksikan Jadi Tiga Besar Kekuatan Ekonomi Dunia

India diproyeksikan menjadi kekuatan ekonomi terbesar ketiga di dunia pada akhir dekade setelah Amerika Serikat dan China.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
zoom-in India Diproyeksikan Jadi Tiga Besar Kekuatan Ekonomi Dunia
PYMNTS
Suasana pasar ikan segar di India. India diproyeksikan menjadi ekonomi terbesar ketiga di dunia pada akhir dekade ini setelah Amerika Serikat (AS) dan China. S&P Global memperkirakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) nominal India mencapai rata-rata 6,3% persen hingga 2030. Sementara Morgan Stanley memperkirakan PDB India naik lebih dua kali lipat dari level saat ini pada 2031. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - India diproyeksikan menjadi kekuatan ekonomi terbesar ketiga di dunia pada akhir dekade, di belakang Amerika Serikat (AS) dan China.

Mengutip dari Russia Today, Senin (5/12/2022), prospek dari S&P Global didasarkan pada perkiraan bahwa pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) nominal akan mencapai rata-rata 6,3 persen persen hingga 2030.

Sementara Morgan Stanley memperkirakan PDB India menjadi lebih dari dua kali lipat dari level saat ini pada 2031.

"India memiliki kondisi untuk ledakan ekonomi yang didorong oleh offshoring, investasi di bidang manufaktur, transisi energi dan infrastruktur digital negara yang maju. Penggerak ini akan menjadikan (India) ekonomi dan pasar saham terbesar ketiga di dunia sebelum akhir dekade ini" tulis Analis Morgan Stanley dalam laporan tersebut.

Negara di Asia Selatan ini mencatat pertumbuhan secara tahunan sebesar 6,3 persen pada kuartal Juli hingga September lalu.

Sedangkan kuartal April hingga Juni ditandai dengan pertumbuhan yang kuat sebesar 13,5 persen dibandingkan tahun lalu.

Berita Rekomendasi

Ekspansi tersebut didukung oleh kuatnya permintaan domestik di sektor jasa. Pertumbuhan secara tahunan yang dilaporkan dalam tiga bulan hingga Juni 2021 mencapai rekor 20,1 persen.

Baca juga: Tata Group akan Sulap Air India Jadi Maskapai Penerbangan Kelas Dunia

Menurut Analis di S&P, ekonomi India akan terus tumbuh karena kebijakan liberalisasi perdagangan dan keuangan, reformasi pasar tenaga kerja, serta investasi di bidang infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM).

Para ahli menyoroti dorongan pemerintah untuk menjadi penghubung bagi investor asing dan pembangkit tenaga manufaktur, dengan mengatakan bahwa alat utama untuk mencapai target tersebut adalah Skema Insentif Terkait Produksi (PLIS) yang bertujuan untuk meningkatkan manufaktur dan ekspor.

Baca juga: Permintaan iPhone Alami Peningkatan, Pemasok Apple Mulai Tambah Tenaga Kerja di India

Program ini diperkenalkan pada 2020, serta menawarkan insentif kepada investor dalam dan luar negeri, satu diantaranya dalam bentuk potongan pajak.

"Sangat mungkin pemerintah mengandalkan PLIS sebagai alat untuk membuat ekonomi India lebih didorong oleh ekspor dan lebih saling terkait dalam rantai pasokan global," kata laporan S&P.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas