Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Indonesia Bakal Punya Rupiah Digital hingga Bisa Beli Barang di Metaverse

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, alat pembayaran itu dinamakan rupiah digital atau Central Bank Digital Currency (CBDC).

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Indonesia Bakal Punya Rupiah Digital hingga Bisa Beli Barang di Metaverse
istimewa
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia akan memiliki alat pembayaran baru yang bisa digunakan masyarakat untuk bertransaksi, bahkan disebut mampu membeli barang-barang kebutuhan di metaverse.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, alat pembayaran itu dinamakan rupiah digital atau Central Bank Digital Currency (CBDC).

Menurutnya, rupiah digital merupakan alat pembayaran yang sah selain rupiah kertas dan rekening ATM.

"Kenapa BI perlu mengeluarkan digital rupiah, karena bank Indonesia adalah satu satunya lembaga negara sesuai UU yang berwenang mengeluarkan digital currency, yang disebut digital rupiah. Yang lain opo? Nggak sah," kata Perry dalam acara Talkshow Meniti Jalan Menuju Rupiah Digital, di Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, Senin (5/12/2022)

Baca juga: Gubernur Bank Indonesia: Rupiah Digital Bisa Beli Barang di Metaverse

Tiga alasan BI luncurkan rupiah digital

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, mengatakan terdapat tiga alasan BI meluncurkan rupiah digital sebagai alat pembayaran di masyarakat.

Berita Rekomendasi

Alasan pertama, Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga negara yang berwenang menerbitkan rupiah digital, sesuai Undang-Undang yang berlaku.

Meski demikian, Perry mengatakan, masih ada sebagian masyarakat yang menggunakan alat pembayaran berbasis rekening maupun secara tunai.

Alasan kedua, kata Perry, BI menghadirkan pembayaran rupiah digital, justru untuk preferensi alat pembayaran digital bagi generasi milenial dan mendatang.

"BI sebagai bank sentral satu-satunya di Indonesia, melayani masyarakat yang membutuhkan uang kertas, yang masih menggunakan alat pembayaran berbasis kartu, kita siapkan dengan digitalisasi sistem pembayaran," ujar Perry di Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, Senin (5/12/2022)

Sementara alasan ketiga, Perry menjelaskan, rupiah digital digunakan untuk kerja sama internasional.

Terlebih, kata dia, pertemuan forum 20 negara ekonomi terbesar dunia (G20) yang sudah meyepakati konsep Central Bank Digital Currency (CBDC).

Baca juga: Bank Indonesia Luncurkan Rupiah Digital, Gubernur BI Sebut Akomodir Milenial dalam Bertransaksi

"BI bekerja sama dengan lembaga internasional dengan bank sentral lain, mengembangkan central bank digit currency. Jadi, alasan ketiga karena ini memang agar kita tetap terus melakukan kerja sama internasional," tegasnya.

Perbedaan rupiah digital dan rupiah kertas

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan perbedaan rupiah digital dengan rupiah kertas. Menurut dia, perbedaan itu dilihat melalui bentuk rupiah digital menyangkut dalam satu teknologi, serta dilengkapi dengan coding-coding. Sedangkan rupiah kertas berbentuk fisik.

"Fitur-fitur yang ada di sini, Bung Karno, Bung Hatta juga ada di Digital Rupiah, Bedanya kalau di dalam Rupiah Digital, semuanya terenkripsi dalam digital coding-coding," kata Perry Warjiyo di Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, Senin (5/12/2022)

Perry mengatakan, coding-coding yang dimuat dalam rupiah digital itu hanya diketahui oleh Bank Indonesia. Dia juga memastikan, rupiah digital merupakan pembayaran yang sah untuk diterapkan di Indonesia.

Baca juga: Apa Itu Uang Rupiah Digital? Diluncurkan Akhir Tahun 2022, Tidak Hilangkan Uang Tunai

"Satu-satunya alat pembayaran digital yang sah di Indonesia adalah digital rupiah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Bentuknya adalah coding-coding yang semuanya terenkripsi. Hanya Bank Indonesia yang tau," ucapnya.

Selain itu, dikatakan Perry, Indonesia saat ini memiliki tiga jenis alat pembayaran yang sah, diantaranya rupiah kertas, rekening atau kartu dan rupiah digital.

"Sebagai alat pembayaran tiga-tiganya, fungsi nya sama. Sebagai alat pembayaran yang sah, bisa digunakan untuk membayar, alat pembayaran semuanya bisa," lanjut Perry.

*Rupiah digital bisa beli barang di metaverse Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, rupiah digital atau Central Bank Digital Currency (CBDC) mampu digunakan untuk membeli barang yang dijual pada metaverse.

"Nanti rupiah digital akan bisa untuk membeli sepatu, rumah, mobil, bahkan barang di metaverse," kata Perry dalam acara Talkshow Meniti Jalan Menuju Rupiah Digital, di Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, Senin (5/12/2022).

Perry mengatakan, hal tersebut merupakan keunggulan yang dimiliki rupiah digital, jika dibandingkan dengan alat pembayaran lain.

Lebih lanjut, Perry memaparkan, rupiah digital juga memiliki fungsi lain yaitu sebagai unit off account.

"Fungsi dari digital upiah sama saja dengan uang kertas, uang logam. Sebetulnya rupiah digital sebagai unit off account. Sehingga nanti juga 1 digital rupiah bisa untuk membeli digital barang berapa unit," papar Perry.

Terakhir, Perry menambahkan, rupiah digital bisa untuk store of value. Nantinya, rupiah digital bisa disimpan di rekening digital bank. Kata dia, hal itu serupa e-wallet uang rupiah kertas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas