Pemerhati UMKM Apresiasi Program Pendanaan Bagi Usaha Mikro dan Kecil yang Diluncurkan Erick Thohir
Menteri BUMN Erick Thohir meluncurkan program pendanaan bagi usaha mikro dan kecil (PUMK) hingga Rp 250 juta, Senin (5/12/2022).
Penulis: Erik S
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir meluncurkan program pendanaan bagi usaha mikro dan kecil (PUMK) hingga Rp 250 juta, Senin (5/12/2022).
Dengan program tersebut, Erick kini mengatur agar kerja sama program PUMK dapat dilakukan oleh BUMN dengan BUMN lain atau anak usaha yang menjalankan bisnis sebagai lembaga pembiayaan dan perbankan.
"Intinya, BUMN dapat menggandeng BUMN di sektor keuangan yang memiliki kemampuan dalam menyalurkan pinjaman. Ini patut diapresiasi" kata pemerhati UMKM asal Lampung, Marsat Jaya dalam keterangannya, Selasa (6/12/2022).
Dalam peluncuran program pendanaan UMK itu, Erick Thohir menyampaikan mekanisme kerja sama antara BUMN tersebut harus dituangkan dalam surat perjanjian dan/atau kontrak.
Kesepakatan tersebut minimal memuat hak dan kewajiban serta tugas dan tanggung jawabmasing-masing pihak.
Ketentuan terbaru ini diatur dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-6/MBU/09/2022 tanggal 8 September 2022.
Aturan ini mengatur tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-05/MBU/04/2021 Tentang Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan BUMN.
Peraturan Menteri BUMN yang baru ini juga mengatur tentang bentuk pendanaannya.
Pertama, berbentuk Pemberian Modal Kerja dalam bentuk pinjaman dan/atau pembiayaan syariah dengan jumlah pinjaman maksimal Rp250juta per UMK.
Baca juga: Jadi Cawapres Unggulan, Erick Thohir Disebut Mampu Mengerek Elektabilitas Capres
Kedua, berbentuk Pinjaman Tambahan dalam bentuk pinjaman dan/atau pembiayaan syariah untuk membiayai kebutuhan yang bersifat jangka pendek (maksimal 1 tahun) dengan jumlah maksimal Rp100 juta per UMK.
"Saya lihat Erick Thohir menekankan pentingnya UMKM dalam konstelasi perekonomian nasional. Memang itu benar sekali, UMKM adalah mayoritas ekonomi Indonesia, pencipta lapangan kerja," kata Marsat.
Marsat juga memuji program sebelumnya yakni 30.000 UMKM BUMN Go Online.
“Dunia sekarang sudah sangat berubah, kalau kita tidak beradaptasi, tidak mengerti digital, nanti kita tidak akan maju. Karena digital ini akan membuat lapangan pekerjaan berubah dan jenis usaha berubah. BUMN jelas menginisiasi program tersebut,” jelas Marrsat.
Pemuda Lampung ini menjelaskan sebagai bentuk dukungan kepada UMKM, Kementerian BUMN dan BUMN menyalurkan pembiayaan untuk UMKM senilai Rp386 triliun.
"92 persen (pembiayaannya) dari bank-bank BUMN. Bahkan kata Marsat, pihaknya mendorong para UMKM binaan BUMN untuk memasarkan produk secara daring/online dan mengoptimalkan performansi UMKM dengan memberikan pelatihan online secara gratis dan asistensi kepada 30.000 pelaku UMKM BUMN di seluruh Indonesia.
Baca juga: Staf Khusus Erick Thohir Sebut Direksi Jiwasraya Bukan Dapat Bonus Tapi Insentif
"Pak Erick cerdas sekali menterjemahkan arahan dari Presiden Jokowi beberapa waktu lalu guna mendorong pelaku UMKM menjual produknya dengan memanfaatkan platform daring," kata dia.