Makin Anjlok, Saham GOTO Hari Ini Seharga Rp93, Patrick Cao Sebut Investor Lakukan Aksi Ambil Untung
Transaksi saham GOTO sejak awal perdagangan hari ini hingga pukul 09.42 WIB, sebanyak 184,78 juta lembar saham dengan nilai mencapai Rp 17,19 miliar.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pada perdagangan Jumat (9/12/2022) masih mengalami tekanan, bahkan kini harganya sudah di bawah Rp100.
Mengutip data RTI, saham GOTO kembali menyentuh level batas bawah atau auto reject bawah (ARB) ke posisi Rp93 per saham, atau anjlok 7 persen dari perdagangan hari sebelumnya Rp100.
Transaksi saham GOTO sejak awal perdagangan hari ini hingga pukul 09.42 WIB, sebanyak 184,78 juta lembar saham dengan nilai mencapai Rp 17,19 miliar.
Baca juga: Saham GoTo Anjlok, Bagaimana Strategi Perseroan Meningkatkan Profitabilitas?
Sejak pembukaan perdagangan hingga pukul tersebut, saham GOTO tidak bergerak dari posisi ARB.
Penurunan harga saham GOTO sudah terjadi sejak 21 November 2022, di mana saham GOTO pada saat itu ditutup turun 5,41 persen ke posisi Rp210.
Sejak saat itu, saham GOTO terus mengalami kemerosotan dan menyentuh level ARB mulai 28 November 2022 hingga saat ini.
Tekanan Jual
President GoTo, Patrick Cao mengatakan, penurunan harga saham disebabkan oleh beberapa faktor, satu di antara fakor tesebut yakni dengan berakhirnya periode lock up yang resmi berakhir pada 30 November 2022.
"Dengan berakhirnya periode lock up, ada kenaikan dalam jumlah saham yang beredar di pasar yang mengakibatkan peningkatan transaksi jual-beli saham," ujar Patrick dalam acara Public Expose GoTo secara virtual, Kamis (8/12/2022).
Patrick mengatakan, penurunan harga saham juga dipicu lantaran adanya investor awal yang masuk di harga saham rendah dan merealisasikan keuntungan pada berakhirnya masa investasi.
"Dan kebutuhan likuiditas di akhir tahun atau kebutuhan likuiditas lainnya. Banyak dari variabel ini, merupakan hal-hal diluar kontrol dan pengetahuan perusahaan," tuturnya.
Lebih lanjut, Patrick berujar, pihaknya bakal mendorong konsistensi bisnis secara berkelanjutan melalui produk layanan berkualitas. Hal tersebut kata Patrick, untuk meningkatkan engagement dari quality user.
"Melakukan kegiatan bisnis secara lebih efisien untuk mempercepat langkah kami menuju provitabilitas," lanjutnya.
Baca juga: Harga Saham Jatuh Hingga Dasar, Berikut Strategi GOTO Untuk Naikkan Bisnisnya
Selain itu, Patrick menambahkan, pihaknya bakal terus melakukan penjajakan dengan potensial investor yang baru, sebagai peluang GoTo agar masuk dalam indeks global di tahun 2023.
"Semua langkah-langkah ini kami lakukan, untuk memberikan manfaat dan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan," tegasnya.
Genjot Keuntungan
Direksi GOTO mengungkapkan strategi untuk mendapatkan profitabilitas atau keuntungan ditengah kondisi harga sahamnya yang kian merosot sejak akhir November 2022 lalu.
Chief Financial Officer (CFO) Jacky Lo mengatakan, bisnis on demand diketahui telah mengalami pertumbuhan pada September 2022. Menurutnya, hal ini lebih cepat 2 kuartal dari pedoman kinerja perseroan.
"Kami tetap fokus dan menunjukkan progres yang berarti dalam mempercepat langkah menuju profitabilitas. Terlebih pada kuartal III bisnis on demand juga tumbuh positif," ujar Jacky.
Lebih lanjut, Jacky menambahkan, pihaknya juga telah menghadirkan produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen setia.
Jacky mengaku, strategi yang telah dilakukan ialah dengan menerapkan optimisasi insentif, peningkatan monetisasi, penguatan value added service serta produk yang mampu mendorong costumer engagement.
"Fokus utama kami adalah, pada konsumen setia dan meningkatkan upaya efisiensi beban perseroan. Untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang yang sustainable," paparnya.
Disisi lain, Presiden GoTo, Patrick Cao menambahkan, perusahaannya tengah mencetak kinerja yang baik dengan memastikan fokus utama yaitu menuju profit.
Baca juga: Nasib GOTO, Seret Para Emiten Pemilik Sahamnya Ikut Terjun Bebas
"Fokus kami, untuk terus mengejar pertumbuhan yang berkualitas dan bekerja keras dalam memastikan operasional yang efisien, untuk mempercepat langkah kami menuju profitabilitas," tegasnya.
Berpotensi Rugikan Negara
Anggota Komisi XI DPR-RI, Kamrussamad menilai, investasi atau penyertaan modal PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) terhadap PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berpotensi merugikan negara.
Hal ini direspon setelah adanya sejumlah kalangan yang menilai langkah investasi itu janggal, sarat konflik kepentingan, hingga berpotensi merugikan negara.
Baca juga: Saham Terkapar hingga Tembus ARB, GOTO Segera Gelar Public Expose Insidentil, Ini Jadwalnya
"Investasi Telkomsel di GOTO berpotensi merugikan keuangan BUMN yaitu Telkom Indonesia sebagai holding," ucap Kamrussamad kepada Tribunnews, Senin (5/12/2022).
Kamrussamad mendorong Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk segera memeriksa emiten GOTO, untuk memastikan apakah aksi korporasi tersebut benar-benar terlibat sarat konflik kepentingan.
"OJK harus melakukan pemeriksaan terhadap emiten GOTO adanya konflik kepentingan dalam proses persetujuan Initial Public Offering," pungkasnya.
Harus Diusut
Ekonom sekaligus Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan mengungkapkan, GOTO dinilai hanyalah perusahaan yang kelihatannya besar.
"Isi (GOTO) sebenarnya hampa. Bisnisnya tergantung dari ‘bakar duit’. GOTO tidak pernah mendapat untung selama berdiri 10 hingga 12 tahun yang lalu," ucap Anthony dalam keterangannya kepada Tribunnews, Sabtu (3/12/2022).
"Total akumulasi rugi GOTO per 30 September 2022 sudah mencapai Rp99,3 triliun. Sekarang pasti sudah lebih dari Rp100 triliun," sambungnya.
Baca juga: Saham GOTO Terus Merosot hingga Sentuh ARB, Driver Gojek Pun Khawatir: Order Mulai Berkurang
Anthony juga mempertanyakan langkah penyertaan modal Telkomsel terhadap GOTO.
"Anehnya, Telkomsel yang merupakan bagian dari BUMN kok mau membeli saham GOTO yang jelas-jelas sedang rugi, dan kemungkinan besar tidak akan bisa memperoleh untung. Apakah ada yang paksa beli? Siapa? Perlu diusut," tegas Anthony.
"Karena, membeli saham GOTO dengan kondisi perusahaan rugi terus seperti itu, Telkomsel dengan sadar, dan sengaja, melakukan spekulasi, tepatnya gambling, dengan taruhan sebesar nilai pembelian saham Rp6,4 triliun," lanjutnya.
Berdasarkan catatan Anthony, dengan menggunakan harga Rp141 per saham, Telkomsel mengalami rugi Rp3,06 triliun dari investasi di saham GOTO.
"Memang rugi ini fluktuatif. Artinya, masih bisa membesar lagi. Karena harga saham GoTo masih sangat mungkin turun lagi. Maka itu, kerugian investasi Telkomsel ini akan menjadi kerugian negara, yang disengaja," papar Anthony.
Padahal, lanjut Anthony, di dalam prospektus GOTO sudah dijelaskan bahwa GOTO tidak bisa memperkirakan prospek bisnisnya di waktu-waktu mendatang.
GOTO dinilai sangat pesimis dapat memperoleh laba, dan sangat pesimis dapat membagikan dividen.
Baca juga: Direksi GoTo Bantah Kabar Ada Saham ESOP Dijual di Pasar Negosiasi Seharga Rp2 per Saham
"Secara teori, harga saham perusahaan yang sedang rugi, dengan akumulasi rugi yang sangat besar, dengan prospek bisnis ke depan tidak pasti dan cenderung masih akan rugi, tidak mungkin akan bisa naik," ungkap Anthony.
"Kenaikan harga saham pada kondisi seperti ini patut diduga karena spekulasi atau dimanipulasi," pungkasnya.
Jangka Panjang
PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) menanggapi harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang semakin tertekan.
Vice President Corporate Communications Telkomsel, Saki Hamsat Bramono mengatakan, fluktuasi nilai saham merupakan hal yang wajar.
Menurutnya, investasi yang dilakukan Telkomsel ke GOTO merupakan investasi yang difokuskan dalam jangka panjang.
Baca juga: Saham GOTO Longsor 65 Persen, Berikut Analisis Pengusaha Peter Gontha
"Bersamaan dengan GOTO yang kini telah menjadi perusahaan publik melalui IPO beberapa waktu lalu, maka pergerakan nilai saham yang fluktuatif menjadi hal yang wajar," ucap Saki dalam keterangan yang diperoleh Tribunnews, Selasa (6/12/2022).
"Di mana (pergerakan saham GOTO) akan mengikuti perkembangan pasar, sehingga dampaknya bisa saja berjalan dalam jangka pendek dan tetap memiliki peluang untuk tumbuh sesuai dengan konsistensi GoTo dalam pengembangan bisnis, khususnya di sektor digital secara jangka panjang," sambungnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.