Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Giliran Startup e-Commerce Primer PHK 85 Karyawannya

Primer mengumumkan melakukan PHK terhadap 85 karyawan atau sepertiga dari total tenaga kerjanya.

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Giliran Startup e-Commerce Primer PHK 85 Karyawannya
IST
Startup Primer mengumumkan melakukan PHK terhadap 85 karyawan atau sepertiga dari total tenaga kerjanya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Gelombang pemutusan hubungan kerja alias PHK kini merembet ke Primer, startup teknologi yang bergerak di bidang e-commerce dan pembayaran online di Inggris.

Pada Sabtu (10/12/2022) kemarin Primer mengumumkan melakukan PHK terhadap 85 karyawan atau sepertiga dari total tenaga kerjanya.

Dilansir dari Techcrunch, Primer mengatakan PHK tersebut dilakukan sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan di tengah gejolak ketidakpastian ekonomi global.

"Kami dapat mengonfirmasi bahwa kami memang mengalami pengurangan staf," kata seorang juru bicara Primer.

"Seperti banyak perusahaan lain saat ini, kami telah mengoreksi arah menuju tahun baru mengingat lingkungan ekonomi dan kami telah mengambil apa yang menurut kami langkah yang tepat untuk memperhitungkan masa depan yang tidak pasti,” imbuhnya.

Beberapa startup e-commerce telah mengalami penurunan besar dalam aktivitas tahun ini akibat mulai meredanya pandemi Covid-19.

BERITA REKOMENDASI

Semakin tingginya inflasi dalam beberapa waktu terakhir juga berdampak terhadap daya beli konsumen yang cenderung menurun.

Amazon PHK Karyawan

Badai PHK tak hanya melanda perusahaan e-commerce skala kecil, melainkan Amazon pada bulan lalu pun juga melakukan pemangkasan terhadap 10.000 karyawannya.

Melansir The New York Times, karyawan Amazon yang terkena dampak PHK paling banyak terdapat pada divisi ritel dan sumber daya manusia.

Baca juga: Daftar Terbaru 10 Perusahaan Diterpa Badai PHK: Sayurbox, Adobe hingga BuzzFeed

Selama era pandemi, Amazon memang diketahui meraup banyak untung. Sebab konsumen berbondong-bondong melakukan belanja online dan perusahaan berpindah menggunakan layanan cloud computing.

Amazon juga menggandakan tenaga kerjanya selama dua tahun terakhir.

Baca juga: Glints Pecat 198 Karyawan, Susul Aksi PHK Sejumlah Startup Asia Imbas Kemerosotan Pasar

Namun awal tahun ini, pertumbuhan Amazon dilaporkan melambat ke tingkat terendah dalam dua dekade yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang telah mereda.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas