India akan Ekspor Obat Demam ke China Imbas Tingginya Permintaan
Sementara itu, kementerian luar negeri India mengatakan bahwa pihaknya siap membantu China untuk memasok obat-obatan yang diperlukan.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, MUMBAI – Pemerintah India melalui badan ekspor obat-obatan pada Jumat (23/12/2022) bersiap untuk meningkatkan ekspor obat demam ke China di tengah lonjakan kasus infeksi Covid-19 menyusul pelonggaran kebijakan nol-Covid Beijing.
Dilansir dari Reuters, pelonggaran kebijakan terkait Covid-19 di China dalam beberapa waktu terakhir telah memicu meningkatnya permintaan obat demam dan alat tes Covid-19, sehingga membuat toko-toko di China pun memberlakukan batasan jumlah obat yang dapat dibeli pelanggan.
"Pertanyaan pemasaran datang ke pembuat obat yang meminta penawaran ibuprofen dan parasetamol," kata Sahil Munjal, ketua Dewan Promosi Ekspor Farmasi India (Pharmexcil).
Baca juga: Kasus Kematian Covid-19 di China Diperkirakan Lebih dari 5.000 per Hari
“Permintaan akan ibuprofen dan parasetamol di China saat ini tergolong cukup tinggi,” tambahnya.
Sementara itu, kementerian luar negeri India mengatakan bahwa pihaknya siap membantu China untuk memasok obat-obatan yang diperlukan.
"Kami mengawasi situasi Covid-19 di China," kata Arindam Bagchi, juru bicara kementerian luar negeri India.
Menurut laporan terbaru dari Pharmexcil, ekspor farmasi India ke China hanya menyumbang sekitar 1,4 persen dari keseluruhan ekspornya pada 2021/2022. Adapun, Amerika Serikat tetap menjadi tujuan terbesar India untuk ekspor obat-obatan.
Terlepas dari itu, saham perusahaan farmasi India telah meningkat selama beberapa hari terakhir di tengah kekhawatiran lonjakan kasus Covid-19.