IHSG Masih Terdiskon di Awal Tahun, Saatnya Beli Saham Murah
Pasar saham Indonesia sepanjang tahun 2023 ini diprediksi akan cenderung melemah tercermin dari return IHSG.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasar saham Indonesia sepanjang tahun 2023 ini diprediksi akan cenderung melemah tercermin dari return Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dicatatkan sebesar minus 3,33 persen.
Saham sektor energi mengalami pelemahan terdalam sebesar minus 7,59 persen, konsumen non-primer minus 5 persen, serta keuangan minus 4,48 persen.
Kemudian, saham sektor industri minus 3,55 persen, infrastruktur minus 2,89 persen, properti & real estate minus 2,87 persen, transportasi & logistic minus 1,81 persen, teknologi minus 1,15 persen, dan kesehatan minus 0,85 persen.
Di sisi lain, hanya saham sektor barang baku yang mengalami penguatan, yakni barang baku dan konsumen primer dengan masing-masing return sebesar 0,86 persen dan 0,66 persen.
"Memang terlihat rotasi yang terjadi pada pasar saham dalam negeri saat ini," ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus dalam risetnya, Kamis (12/1/2023).
Baca juga: Saham Sektor Ini Diprediksi Bisa Mendatangkan Cuan di 2023
Lesunya pasar saham ini dinilai seiring dengan adanya pergeseran minat investor asing dalam pemilihan instrumen investasi, dengan lebih memilih melakukan aksi sell-off atau jual hingga mencapai Rp 2,89 triliun sejak awal tahun.
Selain itu dari sisi pengaruh potensi perlambatan ekonomi global, memang turut mempengaruhi risk appetite para investor baik global maupun domestik.
Baca juga: Mandiri Sekuritas: Saham Sektor Perbankan Masih Diminati
"Namun, kami lihat koreksi ini menjadi momentum untuk membeli saham yang valuasinya cenderung murah," pungkas Nico.