Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

IHSG Masih Terdiskon di Awal Tahun, Saatnya Beli Saham Murah

Pasar saham Indonesia sepanjang tahun 2023 ini diprediksi akan cenderung  melemah tercermin dari return IHSG.

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
zoom-in IHSG Masih Terdiskon di Awal Tahun, Saatnya Beli Saham Murah
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (30/8/2022). Pasar saham Indonesia sepanjang tahun 2023 ini diprediksi akan cenderung  melemah tercermin dari return Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dicatatkan sebesar minus 3,33 persen.  TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasar saham Indonesia sepanjang tahun 2023 ini diprediksi akan cenderung  melemah tercermin dari return Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dicatatkan sebesar minus 3,33 persen. 

Saham sektor energi mengalami pelemahan terdalam sebesar minus 7,59 persen, konsumen non-primer minus 5 persen, serta keuangan minus 4,48 persen. 

Kemudian, saham sektor industri minus 3,55 persen, infrastruktur minus 2,89 persen, properti & real estate minus 2,87 persen, transportasi & logistic minus 1,81 persen, teknologi minus 1,15 persen, dan kesehatan minus 0,85 persen. 

Di sisi lain, hanya saham sektor barang baku yang mengalami penguatan, yakni barang baku dan konsumen primer dengan masing-masing return sebesar 0,86 persen dan 0,66 persen. 

"Memang terlihat rotasi yang terjadi pada pasar saham dalam negeri saat ini," ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus dalam risetnya, Kamis (12/1/2023). 

Baca juga: Saham Sektor Ini Diprediksi Bisa Mendatangkan Cuan di 2023

Lesunya pasar saham ini dinilai seiring dengan adanya pergeseran minat investor asing dalam pemilihan instrumen investasi, dengan lebih memilih melakukan aksi sell-off atau jual hingga mencapai Rp 2,89 triliun sejak awal tahun. 

BERITA TERKAIT

Selain itu dari sisi pengaruh potensi perlambatan ekonomi global, memang turut mempengaruhi risk appetite para investor baik global maupun domestik. 

Baca juga: Mandiri Sekuritas: Saham Sektor Perbankan Masih Diminati

"Namun, kami lihat koreksi ini menjadi momentum untuk membeli saham yang valuasinya cenderung murah," pungkas Nico.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas