Penjualan Chip Banjir Orderan, TSMC Catatkan Lonjakan Laba, Naik 78 Persen
Jumlah tersebut naik di atas perkiraan 21 analis Refinitiv yang mematok laba penjualan TMSC dikisaran 289,44 miliar dolar Taiwan atau Rp 145 triliun
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, TAIPEI– Produsen chipset Taiwan Semiconductor Manufacturing Co Ltd (TSMC) melaporkan kenaikan laba selama kuartal keempat 2024 sebesar 78 persen, setelah penjualan chip di pasar global mengalami peningkatan tajam.
Pulihnya sejumlah operasi pabrik di kawasan China pasca pelonggaran kebijakan nol-Covid mendorong para investor untuk meningkatkan pembelian produk chipset berkomputasi tinggi, seperti untuk jaringan 5G, chip pusat data serta chipset penggerak gadget dan kendaraan.
Reuters mencatat selama kuartal keempat tepatnya pada Oktober hingga Desember 2022, pabrik TSMC membukukan rekor laba bersih sebesar 295,9 miliar dolar Taiwan atau sekitar Rp 148 triliun (satuan kurs Rp 502,78).
Baca juga: Jepang Batasi Ekspor Chip, Ambisi Beijing Untuk Tingkatkan Industri Semikonduktor Makin Sulit
Jumlah tersebut naik di atas perkiraan 21 analis Refinitiv yang mematok laba penjualan TMSC dikisaran 289,44 miliar dolar Taiwan atau Rp 145 triliun, pendapatan produsen chip terbesar di Taiwan ini bahkan melesat jauh bila dibandingkan dengan pembukuan laba di tahun sebelumnya.
Dimana saat itu TMSC hanya dapat mencatatkan keuntungan sebesar 166,2 miliar dolar Taiwan atau Rp 83 triliun. Dengan kenaikan ini CEO TSMC CC Wei optimis perusahaan chipnya akan kembali membukukan kenaikan laba bersih selama kuartal pertama 2023.
Mengingat selama beberapa pekan terakhir TSMC tengah fokus meningkatkan produksi dengan merilis sejumlah teknologi kecerdasan buatan baru, guna menunjang kinerja sejumlah perangkat elektronik.
"Kami yakin pada paruh kedua bisnis akan pulih, meski seluruh industri turun sedikit tetapi TSMC akan tumbuh sedikit pada 2023.” jelas CEO CC Wei saat ditemui pada Kamis (12/1/2023).
Usai mengumumkan kenaikan laba pada Kamis, saham TSMC di perdagangan Wall street dilaporkan rebound dengan naik sebesar 0,4 persen, setelah sebelumnya di sepanjang tahun 2022 harga saham TSMC jeblok 27,1 persen.
Berbanding terbalik dengan TSMC, laba kuartal Samsung Electronics Co Ltd justru anjlok dua pertiga ke level terendah delapan tahun. Penurunan ini terjadi lantaran produk chipset Samsung kalah bersaing dengan produsen lainnya.
Baca juga: Krisis Chip Semikonduktor Pengaruhi Pengiriman BMW ke Konsumen, Indennya Sampai 6 Bulan
Hingga membuat para investor mulai meninggalkan Samsung, salah satunya Apple yang diketahui mengurangi permintaan produksi panel Organic Light-Emitting Diode (OLED) besutan Samsung.
Alasan ini yang membuat pendapatan Samsung gagal mencatatkan kenaikan selama ekonomi pasar global berkontraksi di kuartal keempat 2022.