Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pelonggaran Kebijakan Zero Covid-19 di China Berdampak Positif ke Pasar Asia

 Saat ini telah terjadi perbaikan sentimen pasar di Asia seiring relaksasi kebijakan Zero Covid-19 oleh Pemerintah China.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pelonggaran Kebijakan Zero Covid-19 di China Berdampak Positif ke Pasar Asia
Tribunnews/Nitis
Katarina Setiawan, Chief Economist & Investment Strategist Manulife Aset Manajemen Indonesia di acara Press Conference Market Outlook 2023, Selasa (17/1/2023).   

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini telah terjadi perbaikan sentimen pasar di Asia seiring relaksasi kebijakan Zero Covid-19 oleh Pemerintah China.

Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Katarina Setiawan mengatakan, relaksasi kebijakan Zero Covid di China
membawa dampak positif yang berantai bagi ekonomi Asia.

Nilai tukar mata uang negara-negara di Asia pun mulai tertopang dengan meredanya penguatan USD.

"Kita melihat sudah ada perbaikan sentimen pasar di Asia yang kelihatan dari nilai tukar terhadap dolar AS itu membaik dari berbagai mata uang di negara Asia," ujarnya di acara Market Outlook 2023 , Selasa (17/1/2023).

Menurutnya, sentimen pasar di Cina dan negara-negara Asia Utara malah membuat ada perbaikan arah arus dana investor asing ke pasar saham.

"Jadi negara-negara yang tadinya dijauhi seperti misalnya India, China kemudian Taiwan itu sekarang justru investor asing itu banyak masuk di kuartal keempat," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Katarina berujar, kebijakan di Zero Covid di China yang sudah dihentikan berdampak baik bagi negara-negara Asia Utara yang banyak melakukan perdagangan dengan China.

"Sementara negara-negara lain di Asia yang sudah cukup banyak di sukai oleh arus dana asing, seperti Indonesia dan Malaysia itu arus dana nya berbaring keluar ya untuk di kuartal IV," tegasnya.

Baca juga: Dampak Kebijakan Zero Covid, Industri Baja China Krisis Hingga 5 Tahun Mendatang

Terakhir, Katarina mengatakan, kebijakan risiko resesi negara-negara di kawasan Asia juga lebih rendah. Hal ini disebabkan oleh relatif rendahnya kenaikan suku bunga di kawasan pada tahun lalu dan inflasi pun relatif lebih terkendali.

Baca juga: Masyarakat di China Pertanyakan Kebijakan Zero-Covid: Apakah Piala Dunia di Planet Lain?

"Kita melihat bahwa di Asia pengetatan moneter tidak separah di Amerika dan negara-negara maju karena inflasi nya juga terjaga. Jadi inflasi di Asia itu jauh lebih terjaga lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara maju," tutur dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas