Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Terpuruk di 2022, Gubernur BI Optimistis Rupiah Akan Lebih Perkasa Terhadap Dolar AS Tahun Ini

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo optimistis nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat di 2023.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Terpuruk di 2022, Gubernur BI Optimistis Rupiah Akan Lebih Perkasa Terhadap Dolar AS Tahun Ini
Tribunnews/JEPRIMA
Petugas menunjukkan uang kertas rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Masagung Money Changer, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2022). Bank Indonesia optimistis nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan menguat di 2023. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan menguat di 2023.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, hal tersebut sejalan dengan kebijakan-kebijakan yang diterapkan, serta adanya prospek ekonomi domestik yang cukup cerah seiring melandainya inflasi. 

"Ke depan, Bank Indonesia memprakirakan Rupiah terus menguat sejalan prospek ekonomi yang semakin baik dan karenanya akan mendorong penurunan inflasi lebih lanjut," ucap Perry dalam pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (19/1/2022).

"Kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah untuk mengendalikan inflasi barang impor (imported inflation) diperkuat dengan operasi moneter valas, termasuk implementasi instrumen berupa term deposit (TD) valas dari Devisa Hasil Ekspor (DHE) sesuai mekanisme pasar," sambungnya.

Perry mengungkapkan, rupiah pada awal 2023 mengalami apresiasi, dimana sampai 18 Januari 2023 menguat 3,18 persen secara point to point dan 1,20 persen secara rerata dibandingkan dengan level Desember 2022.

Menurut Bos Bank Sentral Indonesia ini, penguatan Rupiah tersebut relatif lebih baik dibandingkan dengan apresiasi mata uang sejumlah negara berkembang lainnya.

Berita Rekomendasi

Seperti Filipina (2,08 persen year to date/ytd), Malaysia (2,04 persen ytd), dan India (1,83 persen ytd).

Penguatan tersebut didorong oleh aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik yang tetap baik dengan stabilitas yang terjaga.

Baca juga: Pagi Ini, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp15.139 per Dolar AS

"Serta (penguatan rupiah didorong) imbal hasil aset keuangan domestik yang tetap menarik, dan ketidakpastian pasar keuangan global yang sedikit mereda," pungkasnya.

Sebelumnya, nilai tukar mata uang Garuda terpantau bergerak melemah pada pertengahan 2022, hingga pada akhirnya rupiah tembus Rp15.000 per dolar AS.

Baca juga: Rabu Ini Rupiah Menguat ke Rp 15.137, IHSG Turun Tipis 0,02 Persen ke 6.765

Untuk hari ini (19/1/2023) rupiah berada di level Rp15.104. Jika dilihat lebih detail, rupiah melemah 27 poin. Sebelumnya pada Rabu (18/1/2023) rupiah di level Rp15.077 per dolar AS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas