Investasi Dimulai Rp 1 Juta dan Kupon Mulai 6,15 Persen, SBR012 Dinilai Bebas Risiko
Pemerintah baru saja merilis Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR012, yang ditawarkan pada periode 19 Januari hingga 9 Februari 2023.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Endra Kurniawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah baru saja merilis Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR012, yang ditawarkan pada periode 19 Januari hingga 9 Februari 2023.
SBR012 merupakan salah satu seri Surat Berharga Negara (SBN) Ritel, dari delapan SBN Ritel yang akan diterbitkan pemerintah pada tahun 2023.
SBN Ritel yang satu ini diterbitkan dalam dua jenis tenor, yaitu SBR012-T2 bertenor 2 tahun dan SBR012-T4 bertenor 4 tahun.
Adapun kupon minimal yang ditawarkan pemerintah pada SBR012-T2 sebesar 6,15 persen dan SBR012-T4 sebesar 6,35%.
Head of Research & Investment Connoisseur Moduit, Manuel Adhy Purwanto menilai, investasi di SBR012 ini bebas resiko dan cocok pada kondisi suku bunga yang naik seperti sekarang yakni saat Bank Indonesia (BI) baru saja mengumumkan kenaikan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 persen.
Baca juga: Paviliun Indonesia Sambut Delegasi di WEF 2023, Ini Sejumlah Rencana Investasi Asing di RI
"Hal ini membuat kupon pada 3 bulan kemudian akan naik hingga 6,6% dengan catatan BI Rate tetap. Selain itu, juga dilindungi dengan kupon floor jika nantinya suku bunga kembali turun" ujar Manuel Adhy Purwanto dalam keterangannya, Sabtu (21/1/2023).
Di luar itu, investasi di SBR012 dapat dimulai dari Rp 1 juta dengan maximum pemesanan Rp 5 miliar untuk tenor 2 tahun dan Rp 10 miliar untuk tenor 4 tahun.
Kelebihan lainnya, meskipun obligasi negara tanpa warkat, dimana tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan tidak dapat dicairkan sampai jatuh tempo, namun dimungkinkan untuk menerima sebagian pelunasan pokok sebelum jatuh tempo dan fasilitas ini biasa disebut early redemption.
Periode early redemption untuk SBR012 tenor 2 tahun bisa dilakukan setelah setahun kepemilikan mulai 26 Februari-5 Maret 2024, sedangkan untuk tenor 4 tahun bisa dilakukan dua tahun kemudian pada 24 Februari-4 Maret 2025.
Pembelian SBR012 juga dipermudah dengan pembelian secara online melalui 29 mitra distribusi pemerintah dan juga sub mitra distribusinya, salah satunya melalui platform digital wealth management, Moduit.
"Kami hadir dan siap membantu memberikan nasihat investasi kepada masyarakat, sekaligus membuka kesempatan bagi masyarakat untuk bersama-sama meraih kesempatan mencapai tujuan keuangan dan kesejahteraan melalui investasi,” urai Ari Prastowo selaku Head of Marketing & Communications Moduit.
Baca juga: Bentrok Antar Buruh di Morowali Bukan Salah Investasi Tapi soal Tata Kelola Ketenagakerjaan
Untuk langkah pembelian SBR012, calon investor pertama-tama melakukan registrasi atau pendaftaran melalui sistem elektronik yang disediakan oleh mitra distribusi dapat dilakukan dengan menginput data-data yang diminta.
Setelah registrasi berhasil, calon investor dapat melakukan pemesanan SBR012 selama masa penawaran. Selanjutnya setelah pemesanan diverifikasi, calon investor akan mendapatkan kode pembayaran/billing melalui email.
Kode pembayaran kemudian dapat digunakan untuk penyetoran dana investasi melalui bank persepsi melalui teller, ATM, internet banking, mobile banking/pos atau lembaga persepsi lainnya.
Setelmen atau konfirmasi Calon Investor akan memperoleh NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara) dan notifikasi completed order setelah menyelesaikan pembayaran. Selain itu calon investor juga akan memperoleh alokasi SBR012 pada tanggal setelmen/penerbitan.