Pakistan Naikkan Harga BBM karena Devaluasi Mata Uang Rupee
Pekan lalu, rupee Pakistan kehilangan hampir 12 persen nilainya setelah penghapusan batasan harga yang diberlakukan oleh pemerintah
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, ISLAMABAD – Kementerian keuangan Pakistan resmi mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM jenis bensin dan solar sebesar 35 rupee pada Minggu (29/1/2023), menyusul anjloknya nilai mata uang negara itu.
Dikutip dari Reuters, keputusan itu diambil beberapa hari sebelum perwakilan Dana Moneter Internasional (IMF) mengunjungi Pakistan pada akhir bulan ini untuk membahas tinjauan kesembilan yang terhenti dari program pendanaan negara saat ini.
Pekan lalu, rupee Pakistan kehilangan hampir 12 persen nilainya setelah penghapusan batasan harga yang diberlakukan oleh pemerintah, tetapi ditentang oleh IMF.
Baca juga: Daftar Harga BBM Pertamina Hari Ini, 25 Januari 2023, Dexlite Turun Rp 2.150 Jadi Rp 16.150
Sementara itu, menteri keuangan Pakistan Ishaq Dar berharap keputusan tersebut dapat meredakan spekulasi di media sosial tentang kenaikan harga yang lebih tinggi atau persediaan bensin akan habis.
Dia mengatakan kenaikan itu direkomendasikan oleh otoritas minyak dan gas karena biaya pembelian energi yang lebih tinggi di pasar global.
"Kita harus memperhitungkan kenaikan harga minyak internasional dan devaluasi rupee," kata Ishaq.
"Kenaikan ini dilakukan segera atas rekomendasi otoritas regulasi minyak dan gas yang mengatakan ada laporan kelangkaan dan penimbunan bahan bakar untuk mengantisipasi kenaikan harga. Oleh karena itu, kenaikan harga dilakukan segera untuk memerangi ini,” imbuhnya.
Sehari sebelum kenaikan harga BBM, dilaporkan terjadi antrean panjang di beberapa SPBU karena adanya isu bahwa harga BBM akan segera naik.
Terlepas dari itu, Pakistan saat ini berada di tengah krisis neraca pembayaran dan anjloknya nilai rupee Pakistan akan mendongkrak harga barang-barang impor. Energi merupakan bagian besar dari tagihan impor Pakistan.