Badai PHK Berlanjut, Belasan Perusahaan Global Pecat Massal Mulai Zoom, Dell hingga Yahoo
Kondisi perekonomian dunia yang tidak menentu mendorong puluhan pemain di industri teknologi seperti Zoom, Dell hingga Yahoo
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Usai dihantam badai pemutusan hubungan kerja (PHK) di sepanjang tahun 2022, ratusan ribuan pekerja di industri teknologi kembali dibayangi aksi pemecatan ditengah ancaman krisis ekonomi global.
Kondisi perekonomian dunia yang tidak menentu selama beberapa bulan terakhir mendorong puluhan pemain di industri teknologi seperti Zoom, Dell hingga Yahoo untuk memutar otak mencegah kebangkrutan.
Salah satunya dengan memangkas jumlah karyawannya guna menekan pembengkakan keuangan. Meski cara tersebut berpotensi menambah angka pengangguran, namun sejumlah pihak meyakini strategi ini dapat membantu perusahaan bertahan dari gejolak inflasi di pasar global.
Baca juga: Tajir Melintir saat Pandemi, Kekayaan CEO Zoom Eric Yuan Mulai Tergerus, Ratusan Karyawan Kena PHK
Berikut adalah daftar raksasa teknologi yang melakukan aksi PHK massal terhadap ribuan karyawannya selama sebulan terakhir :
1. Microsoft PHK 10.000 Karyawan
Raksasa teknologi asal AS ini mengumumkan langkah pemecatan terhadap 10.000 karyawan dari divisi teknik pada awal Januari 2023, langkah tersebut diambil agar perusahaan dapat memangkas biaya tinjauan operasi tahunan guna mengurangi dampak kontraksi ditengah krisis ekonomi global.
Mengingat selama kuartal ketiga laporan penjualan Microsoft hanya naik 2 persen, jadi pendapatan paling lambat sejak tahun fiskal 2017. Tak hanya itu bisnis dalam layanan digital Microsoft juga ikut anjlok sejak pandemi Covid-19.
2. Verily PHK 240 Karyawan
Anak perusahaan Google yang bergerak di bidang kesehatan Verily, juga bersiap melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 15 persen atau sekitar 240 karyawan pada awal Januari 2023.
Kabar PHK mencuat setelah email pemecatan yang ditulis CEO Verily Stephen Gillett ke para karyawan bocor ke publik, dalam surat tersebut Gillett menjelaskan bahwa PHK dilakukan sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan untuk mencegah Verily agar tidak mengalami kolaps selama ekonomi global berkontraksi di tahun 2023.
3. Amazon PHK 18.000 Karyawan
Marketplace teknologi multinasional, Amazon mengumumkan langkah pemangkasan tenaga kerja yang menyasar lebih dari 18.000 staff di berbagai divisi perusahaan. Tidak dijelaskan divisi apa saja yang terkena dampak PHK. Namun diperkirakan PHK akan menargetkan staff di bagian operasional toko hingga teknologi.
4. Vimeo PHK 125 Karyawan
Setelah Amazon, platform berbagi video asal NEW York yakni Vimeo juga melakukan PHK massal. CEO Vimeo, Anjali Sud mengumumkan PHK terhadap 11 persen atau sekitar 125 karyawannya lewat e-mail ke pada 6 Januari 2023.
Baca juga: Tajir Melintir saat Pandemi, Kekayaan CEO Zoom Eric Yuan Mulai Tergerus, Ratusan Karyawan Kena PHK
Dalam surat tersebut Sud menyebut PHK akan menargetkan tim dari divisi Sales serta Riset dan Pengembangan (R&D) sebagai buntut dari anjloknya ekonomi perusahaan akibat inflasi pasar global.
5. IBM PHK 3.900 Karyawan
Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, International Business Machines (IBM) melakukan PHK terhadap 3.900 karyawan pada akhir Januari 2023. Seperti perusahaan teknologi lainnya, PHK dilakukan setelah penjualan aset perusahaan mengalami penurunan.
Chief Financial Officer IBM James Kavanaugh menjelaskan amblasnya pendapatan raksasa teknologi ini mulai terjadi setelah sejumlah negara di Eropa Barat mengurangi pemesanan perangkat lunak berteknologi canggih.
Diperkirakan pemecatan ini akan membuat IBM harus mengeluarkan uang 300 dolar juta pada periode Januari hingga Maret untuk membayar tunjangan karyawan yang terkena PHK.
6. Spotify PHK 9.800 Karyawan
Perusahaan aplikasi layanan musik serta podcast digital, Spotify turut mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap enam persen pekerjanya, pada 24 Januari 2023.
Baca juga: Badai PHK Belum Usai, Sejumlah Perusahaan E-Commerce di Indonesia Kompak Umumkan Pemecatan Karyawan
Diperkirakan perusahaan berbasis di Stockholm, Swedia, itu akan memecat sekitar 588 karyawan dari 9.800 staff yang dimiliki Spotify. CEO Spotify Daniel Ek dalam situs resmi perusahaan mengungkap bahwa langkah ini terpaksa diambil untuk mengurangi biaya operasional ditengah ancaman krisis.
7. Tinder PHK 200 Karyawan
Perusahaan teknologi yang bergerak di bidang kencan online Tinder pada awal Februari kemarin dilaporkan memangkas 8 persen atau sekitar 200 karyawan yang berpusat di kantor Texas Amerika Serikat.
Pemecatan ini dilakukan sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk menekan pembengkakan biaya operasi serta membantu meningkatkan margin pada paruh kedua tahun ini.
Mengingat selama Januari 2023, saham Tinder di perdagangan Wall Street terus mencatatkan penurunan tajam hingga anjlok sebanyak 7 persen.
8. Dell Technologies Inc PHK 6.650 Karyawan
Dalam siaran pers yang dilakukan Dell, produsen PC ini mengumumkan langkah PHK dengan menghilangkan sekitar 6.650 staff atau sekitar 5 persen dari totalnya tenaga kerja globalnya, pad 6 Februari 2023.
Persaingan ketat antar para produsen teknologi ditengah menurunnya penjualan PC atau perangkat komputer pasar global, membuat laba Dell membukukan penurunan hingga mengalami krisis pendapatan.
Baca juga: Merugi Rp 26 Triliun, Philips PHK 6.000 Karyawan Mulai Pekan Ini
Tekanan ini mendorong Dell untuk memangkas jumlah karyawan, memangkas gaji para staf, memotongan sejumlah anggaran produksi, serta menunda perekrutan demi mencegah kebangkrutan ditengah ancaman resesi.
9. PayPal PHK 2000 Karyawan
Menyusul yang lainnya CEO PayPal, Dan Schulman pada pekan lalu mengumumkan pemecatan massal dengan menargetkan 2.000 karyawan atau sekitar 7 persen dari total keseluruhan staff PayPal.
Langkah ini terpaksa dilakukan untuk menyehatkan bisnis perusahaan serta sebagai strategi untuk mencegah kebangkrutan ditengah ancaman ekonomi global akibat gejolak resesi.
"PHK ini terjadi imbas lingkungan ekonomi makro yang menantang," kata Schulman melalui keterangan tertulisnya.
10. Zoom PHK 13000 Karyawan
Platform konferensi video berbasiskan cloud computing Zoom Video Communications Inc diketahui telah memangkas 1.300 staf atau sekitar 15 persen dari semua total karyawan globalnya, pada 8 Februari kemarin.
Seperti perusahaan teknologi lainnya, langkah ini diambil Zoom sebagai strategi untuk menekan pembengkakan biaya ditengah ancaman krisis imbas anjloknya pendapatan perusahaan selama satu tahun terakhir.
Dimana saham Zoom pada tahun 2022 lalu dilaporkan turun lebih dari 63 persen sementara profit perusahaan diperkirakan anjlok 38 persen.
11. Disney PHK 7000 Karyawan
Dibawah kepemimpinan CEO Bob Iger, platform video streaming Walt Disney Co turut bergabung dengan yang lainnya dengan memecat 7.000 karyawan.
“Saya sangat menghormati dan menghargai bakat dan dedikasi karyawan kami di seluruh dunia. Namun kami akan tetap berkomitmen untuk bekerja secara efisien, terutama di lingkungan yang menantang." jelas Iger lewat pengumuman yang dirilis pada Rabu (8/2/2023).
Menurut laporan Reuters pelanggan Disney selama akhir tahun 2022 dilaporkan turun 1 persen menjadi 168,8 juta konsumen. Penurunan ini lantas mengerek anjloknya pendapatan kuartal media streaming Disney+ sebesar 1,4 miliar dolar AS, selama periode Oktober hingga Desember 2022.
12. Ebay PHK 500 Karyawan
Perusahaan e-commerce eBay juga memangkas 500 orang karyawannya atau setara dengan 4 persen dari total keseluruhan karyawan e-bay. Pengumuman tersebut dirilis CEO eBay Jamie Iannone melalui sebuah memo kepada karyawannya pada 8 Februari kemarin.
Dengan melakukan PHK Ebay kini dapat fokus memperkuat kemampuan untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggannya.
13. Yahoo PHK 1.000 Karyawan
Baru – baru ini Yahoo Inc yang mengumumkan langkah pemecatan terhadap 12 persen karyawan atau sekitar 1.000 pekerja dari unit teknologi iklan.
PHK ini terpaksa dilakukan Yahoo untuk menekan pembengkakan biaya terutama di bagian pemasaran, setelah bisnis iklan Yahoo gagal bersaing dengan pemain di industri teknologi.
Khawatir ancaman itu dapat memicu kemerosotan laba di 2023, mendorong Yahoo untuk melakukan restrukturisasi dengan memangkas karyawan dan menciptakan divisi baru bernama Yahoo Advertising.