Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Gegara Pemangkasan Ekspor Rusia, Harga Minyak Dunia Melonjak di Atas 75,39 Dollar AS Per Barel

Dimana harga minyak mentah jenis Brent berjangka dilaporkan naik sebesar 61 sen atau sekitar 0,7 persen menjadi di kisaran 82,82 per barel.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Gegara Pemangkasan Ekspor Rusia, Harga Minyak Dunia Melonjak di Atas 75,39 Dollar AS Per Barel
Kontan
ILUSTRASI : Pengeboran minyak 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Rencana pemangkasan ekspor energi yang akan dilakukan Rusia selama sebulan kedepan, belakangan mendorong lonjakan harga minyak mentah dunia sebesar dua persen.

Dimana harga minyak mentah jenis Brent berjangka dilaporkan naik sebesar 61 sen atau sekitar 0,7 persen menjadi di kisaran 82,82 per barel.

Diikuti lonjakan harga pada Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) yang naik 63 sen, atau 0,8 persen, menjadi 76,02 dolar AS per barel di perdagangan Jumat (24/2/2023) pagi.

Baca juga: Dibayangi Sanksi Rusia, Harga Minyak Dunia Pekan Ini Melonjak 8 Persen

Melansir dari Reuters kenaikkan harga minyak pada perdagangan akhir pekan ini terjadi imbas ketegangan pasar global, usai pemerintah Rusia mengungkap rencana pemangkasan ekspor minyak mentah dari pelabuhan barat sebanyak 25 persen di sepanjang bulan Maret 2023.

Sinyal pemangkasan ekspor sebenarnya sudah diumumkan Moskow pada awal bulan lalu, namun pada saat itu Moskow hanya menjanjikan pengurangan produksi 500.000 barel per hari.

Akan tetapi setelah sanksi barat terus memukul Rusia, presiden Vladimir Putin akhirnya mengambil langkah agresif dengan menambah pemangkasan ekspor minyak mentah di pasar global.

Berita Rekomendasi

“Produksi Rusia yang lebih rendah di pembukaan pasar China memicu pengetatan pasar minyak dan mendukung lonjakan harga,” kata analis UBS.

Selain ancaman pemangkasan ekspor Rusia, lonjakan harga minyak juga dipengaruhi sentiment penguatan dolar yang lebih tajam akibat pengetatan moneter yang akan dilakukan para pejabat The Fed.

Serangkaian tekanan ini yang memicu munculnya kekhawatiran pasar akan adanya krisis pasokan ditengah lonjakan permintaan, hingga harga minyak mentah di pasar global terus menguat dan naik ke level tertinggi.

Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di China Bikin Harga Minyak Dunia Merosot

Apabila kondisi ini terus menerus terjadi maka bukan tidak mungkin dampak tersebut akan membuat harga bahan bakar minyak, solar, dan harga energi lainnya melonjak naik diatas 100 dolar AS per barel selama akhir tahun ini hingga 2024.

Bahkan sejumlah ahli ikut memproyeksikan minyak mentah dapat mengungguli kenaikkan harga minyak semasa awal invasi Rusia - Ukraina, dimana saat itu harga minyak dipatok di kisaran 120 dolar AS per barel.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas