Foto-foto Rumah Pejabat Pajak Rafael Alun Trisambodo di Manado dan Yogyakarta Berharta Rp56 Miliar
Harta tanah dan bangunan Rafael Alun Trisambodo senilai Rp51,93 miliar, alat transportasi dan mesin sebesar Rp425 juta.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Rafael Alun Trisambodo telah menjadi sorotan masyarakat dalam beberapa hari ini, seiring kasus anaknya Mario Dandy Satrio yang melakukan penganiayaan putra Pengurus Pusat GP Ansor bernama David hingga koma.
Mengutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rafael Alun Trisambodo memiliki kekayaan sebesar Rp56,10 miliar.
Harta kekayaan tersebut terakhir dilaporkan pada 31 Desember 2021.
Ia memiliki harta tanah dan bangunan senilai Rp51,93 miliar, alat transportasi dan mesin sebesar Rp425 juta.
Baca juga: KPK Upayakan Rafael Alun Trisambodo Hadir untuk Klarifikasi Harta Rp 56 Miliar Besok
Kemudian, harta bergerak lainnya senilau Rp420 juta, surat berharga mencapai Rp1,22 miliar, kas dan setara kas sebesar Rp1,34 miliar, dan harta lainnya mencapai Rp419,04 juta.
Rafael Alun Trisambodo tercatat tidak memiliki utang.
Adapun rincian kekayaan Rafael Alun Trisambodo yakni:
A. Tanah dan bangunan
1. Tanah seluas 525 m2 di Kab/Kota Sleman, hasil sendiri Rp75.000.000
2. Tanah dan bangunan seluas 337 m2/115 m2 di Kab/Kota Manado, hasil sendiri Rp182.113.000
3. Tanah dan bangunan seluas 528 m2/150 m2 di Kab/Kota Manado, hasil sendiri Rp326.205.000
4. Tanah seluas 300 m2 di Kab/Kota Manado, hasil sendiri Rp90.060.000
5. Tanah dan bangunan seluas 78 m2/120 m2 di Kab/Kota Jakarta Barat, hibah tanpa akta Rp1.260.090.000
6. Tanah dan bangunan seluas 324 m2/502 m2 di Kab/Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp13.559.380.000
7. Tanah dan bangunan seluas 766 m2/559 m2 di Kab/Kota Jakarta Barat, hasil sendiri Rp21.911.638.000
8. Tanah dan bangunan seluas 1369 m2/150 m2 di Kab/kota Kota Jakarta Barat, hibah tanpa akta Rp9.316.045.000
9. Tanah dan Bangunan Seluas 300 m2/265 m2 di Kab/kota Kota Jakarta Barat, hasil sendiri Rp4.811.500.000
10. Tanah Seluas 69 m2 di Kab/kota Sleman, warisan Rp138.000.000
11. Tanah Seluas 178.5 m2 di Kab/kota Sleman, warisan Rp267.750.000
B. Alat Transportasi dan Mesin:
1. Mobil Toyota Camry Sedan tahun 2008, hasil sendiri Rp125.000.000
2. Mobil Toyota Kijang tahun 2018, hasil sendiri Rp300.000.000
C. Harta bergerak lainnya: Rp420.000.000
D. Surat berharga: Rp1.556.707.379
E. Kas dan Setara Kas: Rp1.345.821.529
F. Harta Lainnya: Rp419.040.381
Rumah di Manado
Rumah Mewah milik Ernie Torondek, istri dari Rafael Alun berada di Kelurahan Kleak, Kecamatan Malalayang, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara.
Tribunmanado menyambangi rumah tersebut pada Senin (27/2/2023).
Rumah tersebut bergaya Eropa.
Sentuhan Yunani tampak dari pilar di pendopo rumah. Pagarnya terdiri dari beton dan besi. Halamannya luas.
Estimasinya 500 meter persegi.
Sebuah lampu antik terpasang di pendopo. Di bawahnya ada tempat duduk dari batang kayu.
Taman terdapat di beberapa titik rumah, dengan rumput dan bunga.
Salah satu taman ditanami Rica.
Dua pohon pinus berada di kiri dan kanan rumah.
Sebuah sepeda motor parkir di bagian dalam.
Ada beberapa helm di kursi tengah pendopo.
Depan pagar terdapat bungkusan berwarna hitam, diduga isinya sampah.
Rumah itu boleh dimasuki dari arah lain. Di situ pintu lebih tinggi. Di dalamnya terdapat beberapa hiasan patung.
Rafael Alun punya rumah mewah di Kelurahan Kleak, Lingkungan 5, kota Manado, provinsi Sulawesi Utara.
Namun pajak PBB dari rumah tersebut hanya 300 ribu per tahun.
Lurah Kelurahan Kleak Donvito Fourzany menuturkan, hal itu disebabkan belum diadakannya pergantian nama antara pemilik lama dan baru.
"Akibatnya pemilik baru membayar dengan nilai sesuai ukuran rumah lama," kata dia Senin (27/2/2023).
Menurut taksirannya, nilai pajak rumah itu lebih tinggi dari 300 ribu.
Namun ia enggan membeber jumlah semestinya.
"Untuk jumlah pastinya harus ada taksirannya dari Bapenda," katanya.
Deasy Siwu ketua lingkungan V menuturkan, mustinya pemilik baru langsung melapor saat pembelian rumah tersebut ke Bapenda agar ada penyesuaian nilai pajak.
Ia menuturkan, rumah tersebut tercatat atas nama Ernie Torondek.
Sedang pemilik lama bernama Rasid.
Dikatakannya, keluarga Rafael membeli rumah itu 2009, membangunnya dan rampung pada sekira 2011.
"Seingat saya rumah penghuni sebelumnya juga besar tapi tak semewah saat ini," kata dia.
Ia menuturkan, rumah itu hanya dijaga oleh dua orang dari Jawa.
Ernie jarang di sana. Seorang saudara Ernie pernah menginap di sana.
"Sepengetahuan saya hanya sekali Ernie datang yakni saat naik rumah baru," kata dia
Sebutnya, orang yang menjaga rumah Ernie sangat rajin bayar uang sampah.
"Kalau mau bayar biasanya mereka telepon ke kantor dan dari kantor transfer ke mereka," kata dia
Rumah di Yogyakarta
Selain di Manado, Rafael juga memiliki rumah di kawasan Timoho, Kota Yogyakarta.
Berdasarkan penelusuran Tribunjogja.com, Senin (23/2/23), rumah tersebut ternyata berada di Jalan Ganesha 2/12, Kelurahan Muja Muju, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Jika dibandingkan dengan rumah tetangga di kanan-kirinya, bangunan milik Rafael Alun Trisambodo itu memang terlihat paling megah dan mencolok, dengan arsitektur klasik yang cukup menawan.
Lokasinya tidak jauh dari Kantor Kelurahan Muja Muju, yang berdiri di ujung jalan sebelah utara rumah mewah milik pejabat Direktorat Jenderal Pajak tersebut.
Pagar hitam setinggi sekitar 3 meter, serta pagar tembok setinggi 4 meter tampak sangat rapat mengelilingi bangunan, sehingga tidak ada celah bagi orang di luar untuk sekadar mengintip kondisi di dalam rumah.
Pengurus RT setempat, Sugiarto, mengatakan lahan itu dibeli oleh Rafael Alun Trisambodo pada kisaran 2016 silam.
Menurutnya, rumah mewah yang berada tepat di seberang kediamannya tersebut mempunyai luas hingga 2.000 meter persegi dan bisa dibilang yang paling megah.
Mengingat rata-rata rumah di komplek setempat hanya berdiri di atas lahan dengan luasan 300 hingga 400 meter persegi saja.
"Dulu pas mau membangun juga datang ke sini, istilahnya minta izin dulu, kan, datang sama ibunya waktu itu," tandas Sugiarto, Senin (27/2/2023).
Namun, meski rumahnya kini sudah berdiri kokoh, Rafael dan keluarga terbilang jarang singgah di sana, atau hanya menjadikannya sebagai lokasi transit.
Bahkan, ia menyebut, terakhir berjumpa dengan Rafael adalah ketika diundang dalam acara pemberkatan rumah bersama tetangga di kiri dan kanannya, beberapa saat sebelum pandemi Covid-19.
"Paling datang ke sini cuma pas hari-hari besar, hari libur saja. Jarang juga (sosialisasi sama warga) itu, paling cuma pembantunya yang sering ke sini, kalau membayar iuran, iuran sampah," ujarnya.
"Kalau datang juga pakai mobil, langsung masuk ke dalam. Mobilnya gonta-ganti juga, jadi nggak tahu itu yang datang Pak Alun, atau anak-anaknya, langsung masuk ke dalam, kan," tambah Sugiarto.
Namun dirinya mengaku tidak tahu menahu soal kabar banyak mobil mewah yang diparkirkan di garasi rumah milik Rafael Alun Trisambodo itu.
Bukan tanpa alasan, sepanjang bertetangga dengan Rafael, ia pun hanya sekali saja masuk ke kediaman tersebut, namun tidak sampai menelusuri lebih jauh ke dalam.
"Masuk ke rumah Pak Alun, ya, baru sekali, waktu pemberkatan rumah. Itu pun kita cuma di depan saja, nggak sampai masuk ke dalam. Tapi, memang ada kolam renang dan ada satu dua mobil, sama ada motor gede juga," jelas Sugiarto.