Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Masyarakat Diajak Tak Buang Minyak Jelantah, Bisa Diolah Jadi Biodiesel

Dengan mengumpulkan minyak jelantah dan tidak membuangnya sembarangan, masyarakat juga diajak menjaga lingkungan hidup.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Masyarakat Diajak Tak Buang Minyak Jelantah, Bisa Diolah Jadi Biodiesel
Tribunnews.com/Willy Widianto
Ibu-ibu antre sedekah minyak jelantah. Masyarakat diajak tidak membuang minyak jelantah atau minyak goreng yang sudah digunakan, karena memiliki nilai jual dan dapat diolah menjadi energi baru terbarukan (EBT) seperti biodiesel.  

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Masyarakat diajak tidak membuang minyak jelantah atau minyak goreng yang sudah digunakan, karena memiliki nilai jual dan dapat diolah menjadi energi baru terbarukan (EBT) seperti biodiesel

Head of Green Energy Apical Group, Aika Yuri Winata menjelaskan, dengan bergotong royong mengumpulkan jelantah dan tidak membuangnya sembarangan, masyarakat tidak hanya menjaga lingkungan hidup tapi juga bisa meningkatkan tingkat ekonomi rakyat.

 “Minyak elantah yang dikumpulkan warga dihargai dengan harga yang baik, dan laba dari pengumpulan jelantah ini digunakan untuk membangun dan mengoperasikan program Rumah Anak SIGAP Jaya Makmur ini. Lebih dari itu, jelantah yang terkumpul diolah lagi menjadi biodiesel, yang merupakan sumber energi dengan gas rumah kaca (GRK) yang rendah,” ujar Aika dalam keterangannya, ditulis Jumat (3/3/2023). 

Hasil laba dari pengumpulan minyak jelantah dikembalikan lagi ke masyarakat dengan bentuk Rumah Anak SIGAP yang pada Selasa lalu baru diresmikan. 

Pusat layanan pengasuhan untuk stimulasi dan pembelajaran dini pada anak usia 0-3 tahun tersebut, merupakan hasil kerja sama Provinsi DKI Jakarta dengan Tanoto Foundation, Apical Group, dan T.CARE.

Pembangunan Rumah Anak SIGAP yang berlokasi di RPTRA Jaya Makmur ini merupakan hasil donasi yang dihimpun dari keterlibatan warga Jakarta, khususnya wilayah Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur dalam pengumpulan minyak jelantah yang kemudian akan diolah oleh Apical menjadi energi baru terbarukan (EBT), yakni biodiesel.

Berita Rekomendasi

Peresmian dilakukan langsung oleh Walikota Jakarta Timur,  didampingi oleh Head of Early Childhood Education and Development (ECED) Tanoto Foundation, Eddy Henry, Head of Bioenergy Apical, Aika Yuri Winata, dan Ketua Yayasan T.CARE, Hendra Ikhwan.

Baca juga: Pemerintah Perlu Serius Memaksimalkan Minyak Jelantah Sebagai Biodiesel

Walikota Jakarta Timur Muhammad Anwar menyambut  baik dan sangat mendukung adanya pusat layanan untuk pengasuhan dan stimulasi anak usia dini ini. 

Ia menyebut,  kerjasama Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur dengan masyarakat dalam mewujudkan Kota Jakarta Timur yang ramah anak harus terus diperkuat.

“Pemerintah tidak bisa berkerja sendiri, harus melibatkan masyarakat,” ucapnya. 

Aika menambahkan,  Program Rumah Anak SIGAP di RPTRA Jaya Makmur ini adalah proyek perdana yang terwujud dari hasil pengumpulan minyak jelantah oleh warga Jakarta Timur.  

Baca juga: Olah Minyak Jelantah Jadi Biodiesel, BGR Logistics Kerja Sama dengan ITS

"Secara berkelanjutan, kami akan membangun Rumah Anak SIGAP di lokasi lainnya bekerja sama dengan Tanoto Foundation dan juga T.Care sebagai mitra kami,” ujar Aika.

Head of ECED Tanoto Foundation Eddy Henry menjelaskan, pengasuhan anak usia dini yang tepat merupakan landasan untuk mencetak generasi bangsa Indonesia yang unggul. 

“Dampak dari investasi yang kita berikan pada anak sejak usia dini bersifat jangka panjang hingga mereka dewasa. Melalui Rumah Anak SIGAP, kita beri perhatian lebih pada anak usia dini sehingga dapat terwujud generasi Indonesia yang unggul,” ujar Eddy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas