IMF Prediksi Ekonomi Rusia akan Menyusut 7 Persen Akibat Perang di Ukraina
Meski demikian, direktur pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan prospek ekonomi Rusia setelah 2023 “cukup menghancurkan.”
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Dana Moneter Internasional (IMF) baru-baru ini menuai sejumlah kritik usai meramalkan Rusia akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat di tahun ini daripada Inggris atau Jerman, meskipun ada tekanan yang meningkat dari sanksi Barat.
Pada Januari lalu, IMF memproyeksikan ekonomi Rusia akan tumbuh sebesar 0,3 persen di tahun ini dan 2,1 persen tahun depan. Itu jauh lebih optimis daripada perkiraan terbaru dari Bank Dunia dan Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan.
Meski demikian, direktur pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan prospek ekonomi Rusia setelah 2023 “cukup menghancurkan.”
Baca juga: Kabar Gembira untuk Putin, IMF Proyeksikan Ekonomi Rusia Cerah di 2023
“Ketika Anda mengambil proyeksi kami dalam jangka menengah, artinya adalah ekonomi Rusia menyusut setidaknya 7 persen,” kata Georgieva dalam wawancara dengan CNN, Rabu (8/3/2023).
Georgieva juga mengindikasikan ekonomi Rusia akan berkontraksi dari waktu ke waktu karena para pekerja bermigrasi dan akses ke teknologi terputus akibat sanksi dari negara-negara Barat.
“Tahun ini yang kami renungkan adalah bahwa Rusia telah berhasil mengarahkan sebagian penjualan minyaknya di luar pasar Uni Eropa,” ujar Georgieva, mengacu pada keberhasilan Rusia dalam mengubah rute pengiriman minyak mentah ke China dan India.
“Kami sama sekali tidak melihat Rusia mendapat manfaat dari apa yang telah mereka lakukan terhadap Ukraina dan diri mereka sendiri,” imbuhnya.
Menyusul larangan impor Eropa baru-baru ini atas produk minyak dan minyak mentah Rusia, keuangan Moskow telah menunjukkan tanda-tanda kontraksi.
Pada awal pekan ini, pemerintah Rusia melaporkan defisit anggaran sebesar 2,58 triliun rubel (34 miliar dolar AS) untuk Januari dan Februari, dibandingkan dengan surplus 415 miliar rubel (5,5 miliar dolar AS) pada periode yang sama tahun lalu.
Baca juga: Ekonomi Rusia Menyusut 5 Persen pada September 2022, Terbebani Perang di Ukraina
Selain itu, pendapatan Moskow dari penjualan minyak dan gas juga dilaporkan mengalami penurunan sebesar 46 persen tahun ke tahun.