Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Harga Minyak Dunia Naik di Tengah Pelemahan Dolar AS

Harga minyak mentah berjangka Brent naik 19 sen atau 0,23 persen menjadi 82,97 dolar AS per barel pada pukul 04:10 GMT.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Harga Minyak Dunia Naik di Tengah Pelemahan Dolar AS
Top 1 Market
Ilustrasi. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik 20 sen atau 0,26 persen menjadi 76,88 dolar AS per barel. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Harga minyak naik pada perdagangan Senin (13/3/2023) pagi di Asia, karena dolar AS yang lebih lemah memberikan dukungan ke pasar bahan bakar yang diguncang oleh prospek kenaikan suku bunga AS.

Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent naik 19 sen atau 0,23 persen menjadi 82,97 dolar AS per barel pada pukul 04:10 GMT.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik 20 sen atau 0,26 persen menjadi 76,88 dolar AS per barel.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Terus Terkerek, Brent Hari Ini Menguat 63 Sen

Sentimen pasar rapuh karena kekhawatiran mengenai pengetatan kebijakan moneter Federal Reserve AS (The Fed) diperburuk oleh persediaan minyak mentah yang tinggi di AS, menurut analis dari ANZ Bank dalam sebuah laporan pada Senin pagi.

"Ini seperti pertarungan data aktivitas yang melonjak di Timur bertemu dengan malaise makro di Barat", kata mitra pengelola SPI Asset Management, Stephen Innes.

"Dari perspektif pedagang minyak, dolar AS harus mundur karena para pedagang menyerah pada percepatan kembali kenaikan Fed; ini, pada gilirannya, membuka jalan bagi fundamental China yang lebih kuat untuk mendominasi perdagangan komoditas," tambah Innes.

Berita Rekomendasi

Greenback yang lebih lemah membuat minyak lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga memberikan dukungan pada harga minyak.

Keruntuhan Silicon Valley Bank dan Signature Bank yang berbasis di New York dan kekhawatiran tentang kemungkinan penularan keruntuhan dua bank itu telah menekan nilai dolar AS.

Komentar dari CEO perusahaan energi Saudi Aramco, Amin Nasser. tentang permintaan minyak mentah dari China juga memberikan beberapa dukungan untuk pasar bahan bakar.

"Jika Anda mempertimbangkan China membuka dan mengambil bahan bakar jet dan kapasitas cadangan yang sangat terbatas, kita berbicara tentang 2 juta barel, jadi seperti yang saya katakan kami sangat optimis dalam jangka pendek hingga menengah dan pasar akan tetap seimbang," ungkapnya pada Minggu (12/3/2023).

Komentar tersebut muncul setelah Arab Saudi dan Iran setuju untuk memulihkan hubungan diplomatik dalam kesepakatan yang ditengahi China, sehingga berpotensi membuka jalan bagi kebangkitan kembali kesepakatan nuklir yang akan memungkinkan ekspor minyak mentah Iran.

Fluktuasi awal minyak minggu ini mengikuti momentum positif pada Jumat (10/3/2023), ketika data ketenagakerjaan AS yang mengejutkan dirilis. Data Tenaga Kerja AS untuk Februari mengalahkan ekspektasi, dengan nonfarm payrolls naik sebesar 311.000, dibandingkan dengan ekspektasi penambahan 205.000 pekerjaan, menurut survei Reuters.

Dari perspektif pasokan jangka menengah hingga jangka panjang, perusahaan jasa energi Baker Hughes Co mengatakan perusahaan energi AS minggu ini dapat memangkas jumlah rig minyak dan gas alam yang beroperasi selama empat minggu berturut-turut untuk pertama kalinya sejak Juli 2020.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas