PGN Gandeng Tiga Perusahaan Jepang dan PTPN Garap Proyek Biomethane
Terlebih, bio-methane ini, bersumber dari limbah minyak kelapa sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME) milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN).
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina, melaksanakan kerjasama dengan perusahaan gas dari Jepang yakni Osaka Gas Co., Ltd (DAIGAS), JGC Holding Corporation (JGC), INPEX Corporation (INPEX) untuk proyek energi bersih biomethane.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan mengatakan, melalui kerjasama ini akan sangat membantu dalam akselerasi pengembangan Biomethane di Indonesia.
Baca juga: Kembangkan Jaringan Bisnis Global, PTPN III Gandeng Mitra Strategis dari Korea Selatan
Terlebih, bio-methane ini, bersumber dari limbah minyak kelapa sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME) milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN).
"PGN berpartisipasi mendukung hubungan G to G di negara-negara Asia untuk memastikan keamanan suplai dan keterjangkauan energi di masa transisi energi untuk mencapai target karbon netral," kata Heru dalam keterangannya, Selasa (14/3/2023).
Selain itu,lanjut Heru, kerjasama ini sejalan dengan kesiapan PGN untuk mengembangkan biomethane, yang pemanfaatannya setara dengan gas bumi bagi berbagai sektor.
Heru berujar, kesiapan distribusinya akan menggunakan jaringan pipa maupun non pipa gas bumi dari PGN Group.
"Dengan portofolio PTPN dalam pengolahan minyak kelapa sawit, kajian dapat diperdalam pada pabrik kelapa sawit dan pabrik pengolahan POME, sebagaimana yang diperlukan untuk fasilitas produsi Bio-CNG turunan POME dan pembuatan kredit karbon atau biosertifikat," ucapnya.
Baca juga: PTPN III Kembangkan Biopelet Tandan Kosong Sawit Berkapasitas 200 Ribu Ton per Tahun
Dikatakan Heru, nantinya melalui kerjasama ini akan dilakukan pengukuran Chemical Oxygen (COD) POME dari pabrik minyak kelapa sawit untuk memperhitungkan risiko penurunan produksi bio-metana tahunan.
Pasalnya, Biomethane adalah salah satu energi terbarukan yang ramah lingkungan, dan mampu menggantikan bahan bakar minyak yang berasal dari fosil.
"Limbah pabrik kelapa sawit atau POME mengandung bahan yang menghasilkan emisi metana cukup tinggi. Maka PGN bersama mitra berkomitmen mengoptimakan kerjasama ini untuk mengubah POME menjadi bio energi, agar dapat menambah pasokan energi bersih secara berkelanjutan," ujar dia.
Terakhir, Heru menyampaikan, PGN juga membuka peluang untuk bekerjasama dengan badan usaha lain yang bergerak di pengolahan kelapa sawit. Hal itu sebagai langkah untuk meningkatkan kapasitas produksi yang dibutuhkan pasar.