Kejar Nilai Tambah, Emiten Ini Dukung Program Hilirisasi Industri Emas di Indonesia
Emiten perhiasan emas PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) mendukung program pemerintah Indonesia terkait hilirisasi industri emas.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emiten perhiasan emas PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) mendukung program pemerintah Indonesia terkait hilirisasi industri emas.
Direktur Utama HRTA Sandra Sunanto mengatakan bahwa perseroan memperkuat posisi sebagai perusahaan perhiasan emas dan emas batangan paling terintegrasi dari industri antara (midstream) hingga industri hilir (downstream).
“HRTA siap menjadi partner bagi Pemerintah Indonesia dalam menyukseskan program hilirisasi terutama di industri emas Indonesia,” tegas Sandra.
Baca juga: Rabu 15 Maret 2023: Merosot Rp10.000, Harga Emas Batangan Antam di Level Rp1.054.000 per Gram
Menurutnya, hilirisasi menjadi kunci untuk dapat menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi bagi produk emas di mana pada akhirnya berkontribusi positif bagi penopang devisa Indonesia.
Ekspor perhiasan dan emas batangan telah menjadi komoditas nomor wahid yang menopang ekspor non-migas Indonesia saat ini.
Sandra menyakini bahwa HRTA dapat berkontribusi aktif melayani negeri dan menjadi kebanggaan bangsa dalam industri emas di Indonesia.
“Kami optimis bahwa aktivitas ekspor dapat semakin meningkatkan pertumbuhan bisnis HRTA di 2023,” ucapnya.
HRTA ditargetkan mendapatkan tambahan penjualan sebesar 400 kg – 500 kg emas per bulan dari ekspor perhiasan emas berkadar 91,6 persen kepada Kundan dimulai dari bulan Maret 2023.
Nilai komersial atas transaksi ekspor perhiasan emas diestimasikan berkontribusi sebesar 25 juta dolar AS – 31 juta dolar AS per bulan terhadap pendapatan konsolidasian Perseroan.
Hingga pertengahan Maret 2023, HRTA telah membukukan penjualan ekspor perhiasan emas sebesar 19 juta dolar AS.
HRTA telah menyepakati kerjasama untuk ekspor perhiasan emas ke India secara eksklusif dengan Kundan Care Product LTD (Kundan).
Baca juga: Harga Emas Antam Senin 13 Maret 2023 Naik Rp5.000 Jadi Rp1.054.000 per Gram
Kundan yang didirikan pada tanggal 1 Desember 2004, merupakan perusahaan manufaktur, refinery dan eksportir dari produk emas, perak, dan energi yang terbesar di India.
Kundan mendapatkan penghargaan sertifikasi dari Pemerintah India sebagai “Four Star Export House”, dimana dinilai berhasil berkontribusi aktif terhadap perdagangan internasional Negara India.
Keberhasilan aktivitas ekspor Perseroan merupakan salah satu hasil dukungan penuh dari Himbara (Himpunan Bank Milik Negara), dimana PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menjadi Mandated Lead Arranger & Bookrunner (MLAB) untuk pendanaan sindikasi kepada HRTA senilai Rp2,4 triliun pada 27 Desember 2022.an Perseroan, HRTA telah berhasil
Economist & Fixed Income Analyst MNC Sekuritas Tirta Widi Gilang Citradi mengatakan bahwa terobosan baru yang dilakukan emiten melalui aktivitas ekspor sangat tepat dalam rangka meningkatkan pendapatan.
"Kami menilai dengan adanya penambahan porsi ekspor, pendapatan berpotensi akan tumbuh 38 persen pada tahun 2023 mencapai Rp9-9,5 triliun dan laba bersih dapat mencapai lebih dari Rp330 miliar,” ucap Tirta.
Dia menjelaskan saat ini emiten HRTA diperdagangkan dengan valuasi yang cukup menarik pada level PE 4,9x dengan PBV di level 0,8x.