Profil Bank UBS yang Akan Akuisisi Credit Suisse karena Krisis Modal
UBS Group AG meminta Pemerintah Swiss memberikan pinjaman sebesar 6 miliar dolar AS untuk mempercepat proses akuisisi bank Credit Suisse.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, ZURICH - Perusahaan perbankan investasi dan jasa keuangan UBS Group AG meminta Pemerintah Swiss memberikan pinjaman sebesar 6 miliar dolar AS untuk mempercepat proses akuisisi bank Credit Suisse yang sedang menghadapi krisis permodalan.
Dana pinjaman tersebut diperlukan UBS guna menutupi kerugian bisnis Credit Suisse dan untuk menekan pembengkakan biaya litigasi, kata dua sumber yang mengetahui masalah ini kepada Reuters.
Credit Suisse yang sudah 167 tahun berbisnis di industri perbankan, kini berada dalam tekanan menyusul bangkrutnya dua bank Amerika Serikat (AS), yaitu Silicon Valley Bank dan Signature Bank, selama seminggu terakhir.
Imbas keruntuhan bank AS tersebut, saham perbankan merosot tajam dan mendorong pihak berwenang mengeluarkan tindakan guna mempertahankan bank itu.
Salah satu sumber Reuters mengatakan, pembicaraan untuk menyelesaikan krisis kepercayaan di Credit Suisse menghadapi kendala yang signifikan.
Jika kedua bank ini digabungkan, kemungkinan ada pemangkasan sekitar 10.000 karyawan.
Sementara itu, regulator Swiss saat ini sedang diburu waktu untuk memberikan solusi bagi Credit Suisse sebelum pasar dibuka kembali pada Senin (20/3/2023).
Lantas siapa itu Bank UBS yang berniat mengakuisisi Credit Suisse? Berikut ini profil bank asal Swiss tersebut.
Profil Bank UBS
Layanan perbankan investasi dan jasa keuangan UBS Group AG didirikan dan berkantor pusat di Swiss. UBS berdiri pada 1862 dengan nama Bank in Winterthur bersamaan dengan lahirnya industri perbankan Swiss.
Nama UBS berasal dari Union Bank of Switzerland. Meski nama Union Bank of Switzerland tidak dipakai lagi mulai 1998, UBS tetap menjadi nama resmi dan nama dagang dari perusahaan ini.
Baca juga: Dapat Pinjaman 54 Miliar Dolar AS, Saham Credit Suisse Terbang 30 Persen Lebih
Selama dekade 1890-an, Swiss Bank Corporation (SBC) didirikan, membentuk sebuah sindikat perbankan privat yang kemudian berkembang berkat netralitas internasional Swiss.
Bank of Winterthur bergabung dengan Toggenburger Bank untuk membentuk Union Bank of Switzerland (UBS) pada 1912, dan tumbuh pesat setelah Hukum Perbankan 1934 merumuskan kerahasiaan perbankan Swiss.
Setelah beberapa dekade berkompetisi, UBS dan SBC kemudian bergabung pada 1998 untuk membentuk UBS.
Baca juga: Bursa Saham Asia Anjlok di Tengah Isu Krisis Credit Suisse
Perusahaan yang memiliki kantor pusat di kota Zürich dan Basel ini eksis di semua pusat keuangan besar sebagai bank terbesar di Swiss dan bank privat terbesar di dunia.
Tidak hanya itu, layanan UBS terkenal berkat kerahasiaan bank–klien yang ketat dan budaya kerahasiaan perbankannya.
Karena besarnya posisi bank ini di Amerika, EMEA (Eropa, Timur Tengah dan Afrika), serta Asia Pasifik, badan internasional yang memantau dan membuat rekomendasi mengenai sistem keuangan global atau Financial Stability Board menggolongkan bank ini sebagai lembaga keuangan berdampak sistemik.
Setelah UBS mengalami kerugian besar selama krisis keuangan 2008 dengan program pemulihan aset, UBS terlibat dalam skandal pedagang nakal pada 2011 yang menyebabkan kerugian perdagangan sebesar 2 miliar dolar AS.
Selain perbankan privat, UBS menyediakan layanan manajemen kekayaan, manajemen aset, dan perbankan investasi untuk klien perorangan, korporat, dan institusional.
Jumlah kekayaan privat yang dikelola oleh UBS merupakan yang terbesar di dunia, karena sekitar separuh dari miliarder dunia merupakan klien UBS. Raksasa perbankan ini juga memiliki sejumlah brankas bawah tanah, bunker, dan fasilitas penyimpanan emas batangan di sekitar Alpen Swiss dan di seluruh dunia.
Karena salah satu keunggulannya yaitu kerahasiaan perbankannya, perusahaan ini pun menjadi pusat dari sejumlah investigasi penghindaran pajak yang dilakukan oleh otoritas asal Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Israel, dan Belgia.
Hingga tahun 2021, UBS merupakan bank terbesar ketiga di Eropa dengan kapitalisasi pasar sebesar 61 miliar dolar AS.
Tingkat pengembalian modal UBS mencapai 11,1 persen pada Juni 2017, mengalahkan Goldman Sachs dan JPMorgan Chase yang masing-masing hanya sebesar 9,35 persen dan 9,456 persen.
UBS mendirikan sebuah laboratorium riset teknologi rantai blok di London untuk meningkatkan keamanan siber dan enkripsi dari aktivitas pelanggannya pada akhir 2016. Karena aliran kesepakatan regional dan pengaruh politiknya, UBS dianggap sebagai salah satu "lembaga keuangan terbesar dan terkuat di dunia".
Baca juga: Sahamnya Rontok 30 Persen, Credit Suisse Hadapi Pengawasan Ketat dari Regulator
Kekuatan modal, protokol keamanan, dan reputasi kerahasiaannya, memungkinkan UBS menguasai cukup banyak pangsa pasar dan memiliki tingkat kesetiaan merek yang cukup tinggi. Meski begitu, bukan berarti bank ini tidak pernah menghadapi kritik selama beroperasi. UBS kerap dikritik karena dianggap memfasilitasi ketidakpatuhan pajak dan pembiayaan lepas pantai.
Saham UBS diperdagangkan di SIX Swiss Exchange dan New York Stock Exchange. Hingga per Desember 2020, UBS terkenal di semua pusat keuangan besar di seluruh dunia, dengan kantornya tersebar di 50 negara.
Sekitar 30 persen dari 73.000 pegawai UBS bekerja di Amerika, 30 persen lainnya bekerja di Swiss, 19 persen lainnya bekerja di Eropa (kecuali Swiss), Timur Tengah, dan Afrika, sementara sisanya bekerja di Asia Pasifik.