TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ruas jalan tol Trans Jawa masih menjadi pilihan utama masyarakat untuk pulang kampung dari Sumatera dan Jabodetabek menuju Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur hingga Bali, selama mudik Lebaran 2023.

Masyarakat masih menganggap tol akan melancarkan perjalanan mereka saat menuju kampung halamannya.

Wakil Ketua Bidang Penguatan dan Pengembangan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia atau MTI, Djoko Setijowarno mengatakan, alasan kelancaran, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan menjadi pertimbangan masyarakat menggunakan jalan tol.

Makin banyaknya memilih jalan tol sudah barang tentu kemacetan lalu lintas akan terjadi pada saat mudik Lebaran.

“Sementara yang memilih jalan alternatif harus berhati-hati dengan sepeda motor. Jika malam hari masih ada jalan alternatif yang belum dilengkapi dengan rambu dan lampu penerangan jalan,” kata Djoko pada Minggu (26/3/2023).

Djoko mengatakan, Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan telah melakukan survei potensi pergerakan masyarakat selama masa libur Lebaran 2023, bahwa ruas tol Trans-Jawa masih menjadi jalur favorit untuk arus mudik.

Survei yang dilaksanakan pada 28 Januari sampai 18 Februari 2023 itu juga mengungkap, jalur tol tersebut diproyeksikan akan dilintasi sekitar 9,2 juta orang.

“Namun pemudik diimbau tidak hanya mengandalkan jalan tol, tetapi memilih jalur-jalur alternatif untuk menekan risiko kemacetan panjang di ruas tol,” ucapnya.

Baca juga: Yuk Coba Mudik Gratis Naik Kapal Laut, Begini Cara Daftarnya

Tingginya potensi pergerakan masyarakat di masa mudik tahun ini, yakni tidak ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), serta tidak ada pembatasan atau larangan perjalanan kondisi mendekati normal pasca pandemi Covid-19.

Sementara untuk daerah tujuan terbanyak selama arus lebaran 2023 adalah Provinsi Jawa Tengah, yakni 32,75 juta orang atau 26,45 persen.

Baca juga: Tiga Tips Mudik Lebaran Nyaman Ala Hyundai dan Bintang Emon

Sedangkan pilihan moda masih didominasi mobil pribadi 27,32 juta orang (22,07 persen) dan sepeda motor 25,13 juta orang (20,30 persen).

“Jalur utama yang dipilih pengguna mobil dan sepeda motor didominasi Tol Trans-Jawa yakni 9,2 juta orang,” imbuh akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata tersebut. (faf)

Laporan reporter Fitriyandi Al Fajri | Sumber: Warta Kota