Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Kedelai Naik, Mendag Zulkifli Minta Distributor Jangan Timbun Stok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memperingati distributor bahan pokok agar tidak memanfaatkan momentum ramadan dan lebaran untuk meraup untung.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Harga Kedelai Naik, Mendag Zulkifli Minta Distributor Jangan Timbun Stok
SURYA/PURWANTO
Pekerja membuat tahu dari kedelai impor kualitas A di pabrik tahu Sukun 73 di Kota Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Kenaikan harga kedelai impor dari Rp 14.000 menjadi Rp 16.000 per kilogram dalam sebulan terakhir membuat pengusaha tahu setempat menurunkan produksi dari 150 kilogram menjadi 100 kilogram per hari serta mengurangi jumlah pekerja untuk mengatasi biaya produksi yang makin membengkak. SURYA/PURWANTO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memperingati distributor bahan pokok agar tidak memanfaatkan momentum ramadan dan lebaran untuk meraup untung.

Menurutnya, kenaikan harga tahunan komoditas pangan masih dianggap wajar terkecuali kedelai.

"Saya cek di pasar harga kedelai sudah Rp15 ribu per kilogram, hati-hati. Kalau ada yang nyetok, nimbun-nimbun ini Satgas Kemendag bisa turun," ungkap Zulhas di kantor Kemendag, Jakarta, Selasa (28/3/2023).

Baca juga: Konsumsi Kacang Kedelai Picu Kanker Payudara? Berikut Penjelasan Dokter Spesialis Onkologi

Zulkifli mengingatkan pengusaha distributor agar tidak keterlaluan dalam mengambil keuntungan.

Dia menyebut pemerintah akan ambil tindakan membantu ongkos produksi bila perlu subsidi harga.

Mengutip dari situs sp2kp kemendag.go.id, harga kedelai Impor tercatat Rp 15.600 per kg, naik tipis 0,65 persen dari sebelumnya Rp 15.500 di tanggal 21 Maret 2023.

Berita Rekomendasi

Mendag Zulkifli juga memastikan kenaikan harga sembako ini tidak ada kaitannya dengan izin pemerintah melakukan impor 2 juta ton beras.

Menurutnya, impor beras tersebut untuk stok Bulog yang harus terpenuhi misalnya 1,5 juta ton.

“Kalau Bulog stoknya habis beli dari luar negeri. Sekarang lagi panen, harga sudah Rp10 ribu beli tapi barangnya nggak ada,” urainya.

Apabila stok beras di gusang Bulog tinggal 200 ribu ton ini bertanda gawat sehingga mereka harus beli dari luar negeri.

Baca juga: Pedagang Tempe Ngeluh Harga Kedelai Masih Tinggi Meski Sudah Ada Impor, Berharap Bisa Seperti Dulu

Impor beras ini, terang Mendag, diputuskan melalui rapat kabinet agar memenuhi stok Bulog, kalau ada beli dari petani harga tinggi.

"Jangan disalah pahami Mendag ini suka impor-impor. Saya nggak suka impor, lima tahun saya kelahi terus soal impor," akunya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas