Perusahaan Agritech Berhasil Salurkan 250.000 Pupuk ke Petani
Ketahanan pangan terus menjadi fokus pemerintah untuk menciptakan negara yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketahanan pangan terus menjadi fokus pemerintah untuk menciptakan negara yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Saat ini, ketersediaan pupuk pun terus digenjot untuk mendukung penciptaan ketahanan pangan.
Menurut pemerintah, kebutuhan pupuk di Indonesia saat ini adalah sebesar 13 juta ton, namun masih memiliki defisit sekitar 3,2 juta ton.
Baca juga: Kamhar: Pemerintah SBY Pro Petani, Pemerintah Jokowi Pro Pengusaha Kendaraan Listrik
Kebutuhan yang terpenuhi didapatkan dari produksi pabrik di dalan negeri hanya 3,5 juta ton dan sisanya impor 6,3 juta ton.
Sebagai perusahaan agritech, Gokomodo ikut berperan dalam menciptakan ketahanan pangan nasional.
Sampai dengan penghujung tahun 2022, Gokomodo tercatat sudah menyalurkan lebih dari 250.000 ton bahan agri-input yang sebagian besar merupakan pupuk kepada petani maupun perusahaan agribisnis.
Penyaluran tersebut dilakukan melalui jaringan distribusi fisik dan layanan digital terpadu, yang dibangun dengan menggandeng Toko Tani, serta Koperasi Unit Desa (KUD) di Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi.
Dengan demikian, bahan agri-input sejumlah 250.000 ton yang terkirim melalui Gokomodo sudah dapat memberikan kontribusi sekitar 2 persen dari seluruh persediaan pupuk di Tanah Air.
"Dari awal, Gokomodo memang dibangun dengan tujuan untuk memberdayakan petani dan korporat di bidang agribisnis untuk dapat mengakses produk agri-input dengan lebih cepat, pilihan yang lebih bervariasi dan harga yang bersaing," tutur Co-founder dan CEO Gokomodo Samuel Tirtasaputra, Kamis (30/3/2023).
Gokomodo menghadirkan pilihan produk pupuk impor maupun domestik yang berkualitas dan juga terlacak pengirimannya dengan memanfaatkan teknologi digital, sehingga mutu dan kualitas lebih terjamin.
Baca juga: Koordinasi dengan Penyalur KUR, Kementan Upayakan Permudah Petani Milenial Akses Permodalan
Selain itu, Gokomodo sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan mitra lain, termasuk pelaku agritech lainnya yang memiliki tujuan dan nilai yang sama, yaitu untuk memajukan memberdayakan petani dan ekonomi daerah.
"Seperti yang sudah diketahui, pupuk yang yang tidak dapat terjamin kualitasnya menjadi salah satu kendala bagi petani dalam meningkatkan produktivitas. Untuk itu, dibutuhkan upaya dari seluruh pihak, dimana saya cukup optimis bahwa Gokomodo bersama para pelaku agritech lainnya dapat memberikan kontribusi untuk menjadikan sektor agribisnis dan petani Tanah Air semakin produktif dan bersaing, bahkan di ranah global," imbuhnya.