Raksasa Penyimpanan Cloud Dropbox PHK 500 Staff Usai Adopsi Artificial Intelligence
Perusahaan penyimpanan cloud Dropbox Inc mengumumkan pemangkasan hubungan kerja (PHK)
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Perusahaan penyimpanan cloud Dropbox Inc mengumumkan pemangkasan hubungan kerja (PHK) dengan mengurangi pekerja globalnya sebesar 16 persen atau sekitar 500 staf pada Kamis (27/4/2023).
Pemangkasan kali ini dilakukan Dropbox setelah Chief Executive Officer Bracken Darrell merilis sebuah memo internal kepada para staff perusahaan pada Kamis (23/3/2023).
Baca juga: Amazon PHK Gelombang Kedua, 9.000 Karyawan di Divisi SDM dan Cloud Jadi Korban
“Bisnis kami menguntungkan, tetapi pertumbuhan kami melambat. Bagian ini disebabkan oleh pendewasaan dari bisnis kami yang ada. Hingga memicu penurunan ekonomi dan tekanan kepada pelanggan, lalu berimbas pada bisnis kami,” ujar Houston.
PHK ini diambil Dropbox menyusul pemecatan yang belakangan gencar dilakukan sejumlah perusahaan teknologi besar di AS. Diantaranya seperti Amazon yang pekan ini memberhentikan 9.000 karyawan yang ada di divisi SDM dan komputasi awan atau cloud.
Sebelum memangkas para stafnya, Dropbox yang berbasis di San Francisco, California dilaporkan mulai mengadopsi kecanggihan teknologi Artificial Intelligence/kecerdasan buatan) untuk membantu perusahaan melakukan sejumlah pekerjaan.
Akan tetapi setelah Dropbox melakukan adopsi AI secara besar - besaran , perusahaan teknologi ini secara mengejutkan menggelar PHK massal. Juru bicara Dropbox hingga kini belum membenarkan isu tersebut.
Namun sejumlah analis memperkirakan langkah itu diambil Dropbox untuk memangkas biaya di tengah pertumbuhan bisnis cloud yang melambat, dikutip dari Techcrunch.
Alasan tersebut yang kemudian mendorong Dropbox untuk mengambil langkah preventif dengan memecat beberapa posisi pekerjaan dan digantikan dengan teknologi AI.
“Era komputasi AI akhirnya sampai. Kami percaya selama beberapa tahun ini AI dapat memberikan kami kekuatan super dan mengubah pekerjaan sepenuhnya,” jelas Houston saat peresmian adopsi teknologi AI di perusahaannya.
Baca juga: PHK Putaran Kedua di Walt Disney Sasar 7.000-an Karyawan
Lebih lanjut, PHK bukan pertama kalinya Dropbox. Pada 2021 lalu, perusahaan asal California ini sempat memangkas 315 karyawannya usai laba perusahaan menurun tajam akibat pandemi Covid-19.
Dalam kesempatan yang berbeda, pemangkasan karyawan juga diajukan dalam dokumen Komisi Pasar Modal AS (SEC/The Securities and Exchange Commission).
Dalam catatannya, SEC mewajibkan Dropbox untuk membayarkan kompensasi pada karyawan yang terdampak PHK sebesar 37 juta hingga 42 juta dollar AS.
Adanya PHK massal ini semakin memberikan isyarat pada dunia bahwa industri teknologi kini tengah diguncang kemerosotan tajam.
Menurut data Layoffs.fyi (situs penghitung karyawan teknologi yang di-PHK), setidaknya sudah ada lebih dari 184.000 staff dari 620 perusahaan teknologi yang telah terdampak PHK di tahun ini.