Asuransi Jasaraharja Putera Tingkatkan Literasi Keuangan bagi Pelajar: Hindari Penipuan Online
Para pelajar sebagai generasi penerus diharapkan dapat memiliki pengetahuan dan pemahaman terkait dasar-dasar literasi keuangan.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
![Asuransi Jasaraharja Putera Tingkatkan Literasi Keuangan bagi Pelajar: Hindari Penipuan Online](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/literasi-keuangan-jasaraharja.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, - Masyarakat diminta untuk meningkatkan pengetahuannya terkait industri keuangan agar terhindar dari tawaran investasi maupun pinjaman online (pinjol) ilegal.
Untuk memudahkan masyarakat memahami industri keuangan, PT Asuransi Jasaraharja Putera bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengadakan acara 'The Miracle Today for Tomorrow' di SMA Negeri 2 Purworejo pada Selasa (9/5/2023).
Kali ini, peningkatan literasi keuangan difokuskan ke kalangan siswa Kelas X di SMA Negeri 2 Purworejo.
Baca juga: Literasi Keuangan Dinilai Sangat Perlu untuk Kurangi Korban Pinjol Ilegal
"Sejak media sosial berkembang, banyak ditemui semacam oknum penipuan online dan pinjaman online yang kebanyakan masyarakat belum tahu itu sebenarnya legal atau ilegal. Oleh karena itu, kami ajak anak-anak pelajar ini agar mengenal literasi dan jasa keuangan, sehingga bisa memitigasi potensi (jadi korban)," jelas Suhardiman Hamid, Direktur Teknik PT Asuransi Jasaraharja Putera dikutip dari TribunJogja, Rabu (10/5/2023).
Melalui kegiatan itu, para pelajar sebagai generasi penerus diharapkan dapat memiliki pengetahuan dan pemahaman terkait dasar-dasar literasi keuangan serta jenis lembaga jasa keuangan yang terdaftar secara hukum di OJK.
Dalam kegiatan itu, pihaknya memberikan pemaparan materi terkait dasar literasi keuangan, jenis lembaga keuangan, semisal asuransi.
Sekaligus mengenalkan produk-produk asuransi Jasaraharja Putera dan cara menggunakan produk serta jasa keuangan, termasuk mengecek keabsahan hukum perusahaan keuangan terkait.
Menurut Suhardiman, memberikan literasi keuangan adalah kewajiban bagi seluruh lembaga jasa keuangan di Indonesia.
Bahkan dikatakannya pemerintah telah mewajibkan seluruh perusahaan asuransi, perbankan, dan lembaga jasa keuangan lain untuk melaksanakan literasi keuangan agar meningkatkan manajemen kesadaran uang bagi masyarakat.
"Kalau berbicara desinty rasio misalnya di asuransi dan inspirasi penetrasi perusahaan asuransi kepada masyarakat itu masih kecil sekali dibanding negara lain. Di Indonesia, tingkat desinty rasio masih di bawah 10 persen. Karenanya kami ingin meningkatkan hal itu. Sebab, asuransi termasuk jalur yang pembayaran ringan dan memiliki manfaat lebih besar ketika terjadi insiden," ucapnya.
Dengan kegiatan literasi keuangan itu, ia yakin anak-anak muda (pelajar) akan termotivasi lebih mengenal inklusi uang dan memilih atau memitigasi untuk berinveatasi di lembaga keuangan yang tepat serta terdaftar OJK.
Terpisah, Kepala Kantor OJK Regional 3 Jateng-DIY, Sumarjono, mengatakan bahwa literasi sangat penting karena masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak melek keuangan.
Mengingat kini banyak terjadi penipuan yang membawa nama badan atau perusahaan melalui email, sms, Whatapps, atau aplikasi.
"Kita harus hati-hati tidak boleh klik link secara sembarangan. Karena dengan sekali klik, data-data penting kuta akan mudah tersedok (dihack). Sehingga untuk mengenali keaslian jasa keuangan itu bisa dengan cara cek ke kontak hotline OJK di 157 atau WA 081157157157. Cukup dengan ketikan nama perusahaan terkait maka akan terlihat apakah terdaftar atau tidak," urainya.
Menurut Sumarjono, masih ada ketimpangan antara literasi dna litursi keuangan di masyarakat. Sebab, kala masayarakat belum terlalu paham produk-produk jasa keuangan, tetapi mereka sudah menggunakan.
Ia menilai hal itu menjadi masalah besar. Karena masyarakat yang tidak paham cara kerja jasa keuangan terkait justru bakal merasa dirugikan sehingga tak sedikit yang menjadi korban penipuan.
"Saya berharap kegiatan literasi itu bisa meningkatkan pemahaman terkait produk jasa keuangan. Sehingga kita tidak mudah tertipu dengan perusahaan yang secara hukum tidak terdaftar dan diawasi OJK," harapnya.
Baca juga: Hingga April 2023, Satgas Waspada Investasi Tutup 15 Entitas Investasi dan 155 Pinjol Ilegal
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Purworejo, Fitarini, mengaku sangat mengapresiasi PT Jasaraharja Putera yang bersedia menggelar kegiatan literasi keuangan.
Pasalnya, di saat bersamaan para murid Kelas X SMA Negeri 2 Purworejo ada kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang tema utama kewirausahaan dengan satu materi terkait literasi keuangan.
"Kami bersyukur, kegiatan itu merupakan gandengan tangan yang luar biasa. Menurut saya, literasi keuangan sangat penting bagi anak-anak. Karena mereka harus mampu membranding diri menjadi seorang pengusaha. Sehingga saya selalu mendorong anak-anak agar punya jiwa usaha yang kuat. Jangan sampai mereka menunggu S1 baru punya pekerjaan tapi bisa dimulai dari sekarang," paparnya.
Kemudian, untuk membekali hal itu maka perlu didukung dengan pemahaman terkait literasi keuangan. Ia berharap jangan sampai murid-murid terpelosok atau terlibat dengan pinjaman online (pinjol).
"Semoga anak-anak juga bisa me-manage berapapun uang yang diberikan oleh orang tua untuk dikelola dengan baik dan bijak," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.