Adaro Energy Indonesia Tebar Dividen Lebih dari Rp14 Triliun
PT Adaro Energy Indonesia Tbk menetapkan dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham dengan nilai total 1 miliar dolar AS untuk buku tahun 2023
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Adaro Energy Indonesia Tbk menetapkan dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham dengan nilai total 1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) untuk buku tahun 2022.
Jika dikonversi ke dalam Rupiah, angka tersebut setara Rp14,7 triliun (asumsi kurs Rp14.737 per dolar AS).
Kepastian ini setelah perusahaan berkode saham ADRO ini menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023 di The St. Regis Jakarta.
Baca juga: Amankan Pasokan Bahan Baku Komponen, Hyundai Jalin Kemitraan dengan Adaro
Presiden Direktur Adaro Energy Indonesia, Garibaldi Thohir mengatakan perusahaan berkomitmen untuk memberikan pengembalian (return) kepada para pemegang saham dalam bentuk pembagian dividen tunai secara reguler dan pembelian kembali saham Perseroan.
"Pada bulan Januari 2023, kami telah membagikan dividen interim sebesar 500 juta dolar AS. Rapat ini memutuskan pembagian dividen tunai final sebesar 500 juta dolar AS. Sehingga total dividen yang kami bagikan untuk tahun buku 2022 berjumlah 1 miliar dolar AS," ucap Garibaldi di Jakarta, Kamis (11/5/2023).
Dalam RUPST membahas 6 agenda. Pada agenda pertama, para pemegang saham menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku 2022.
Para pemegang saham juga memberikan pembebasan dan pelepasan sepenuhnya kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tindakan pengurusan dan pengawasan Perseroan yang dilaksanakan pada tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022.
Pada agenda kedua, para pemegang saham menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2022 yang mencapai 2,49 miliar dolar AS.
Dari total laba bersih tersebut, sebesar 1 miliar dolar AS atau 40,1 persen, akan digunakan untuk pembayaran dividen tunai.
Sisa laba bersih sebesar 1,4 miliar dolar AS ditetapkan sebagai laba ditahan.
Pada agenda ketiga, para pemegang saham menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers di Indonesia, untuk mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku 2023 atau penggantinya yang ditunjuk dan/atau disetujui oleh Dewan Komisaris Perseroan.
Baca juga: China Tingkatkan Pembelian Batu Bara dari Australia di Tengah Pelonggaran Larangan Impor
Pada agenda keempat, para pemegang saham menyetujui pemberian wewenang kepada Komite Nominasi dan Remunerasi, yang fungsinya dijalankan oleh Dewan Komisaris Perseroan, untuk menetapkan honorarium atau gaji, serta tunjangan lainnya bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.
Pada agenda kelima, para pemegang saham menyetujui untuk mengangkat kembali Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tahun 2028.
"Pada Rapat ini, kami ingin mengungkapkan rasa syukur dan berterima kasih kepada seluruh pemegang saham atas partisipasi dan dukungan yang telah diberikan kepada Adaro," pungkasnya.