Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bos Lippo Nilai Indonesia Punya Peluang Pimpin Blok Ekonomi Digital Regional

Menurut laporan Startup Ranking, total startup di Indonesia saat ini mencapai 2.502 perusahaan.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Bos Lippo Nilai Indonesia Punya Peluang Pimpin Blok Ekonomi Digital Regional
IST
Indonesia dinilai menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara, seiring banjirnya investasi usaha rintisan teknologi. Menurut laporan Startup Ranking, total startup di Indonesia saat ini mencapai 2.502 perusahaan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia dinilai menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara, seiring banjirnya investasi usaha rintisan teknologi.

Selain itu, Indonesia juga menjadi pasar terbesar ekonomi digital di Asia Tenggara dan dianggap memainkan peran signifikan bagi perekonomian dunia.

Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady menuturkan Indonesia menguasai nyaris separuh populasi Asia Tenggara, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang stabil.

Hingga Maret 2023, Indonesia menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang masuk dalam 10 besar negara dengan usaha rintisan terbanyak.

Menurut laporan Startup Ranking, total startup di Indonesia saat ini mencapai 2.502 perusahaan.

John menilai dengan posisi faktual tersebut, Indonesia bisa memimpin Asia Tenggara memaksimalkan potensi ekonomi di era digital seperti sekarang.

Menurutnya, pertumbuhan usaha rintisan di Indonesia pun masih cukup prospektif.

“Dalam sedekade ke depan, Indonesia masih menikmati bonus demografi dengan pertumbuhan kelas menengah yang solid dan pasar pengguna generasi milenial maupun generasi Z yang adaptif terhadap teknologi,” kata John dalam keterangannya, Minggu (4/6/2023).

Faktor lain yang menjadikan Indonesia sebagai motor, menurutnya, adalah pembangunan infrastruktur fisik maupun penetrasi internet secara luas dan merata.

“Hal inipun sangat disadari Bapak Presiden Jokowi, yang menghendaki Indonesia sebagai pemain utama ekonomi digital di Asia Tengara,” tambahnya.

Pada sisi lain, John mengungkapkan Asia Tenggara secara regional saat ini dan masa mendatang bakal memiliki peran signifikan bagi perekonomian dunia.

Baca juga: Ekonomi Digital Indonesia Tumbuh Cepat, Tapi Belum Siap Hadapi Serangan Siber

Berita Rekomendasi

“Untuk tahun ini saja, tingkat pertumbuhan Asia Tenggara masih di atas rata-rata dunia, diprediksi sekitar 4,7 persen,” urainya.

Lebih jauh, populasi Asia Tenggara pada tahun ini diperkirakan menembus 679,69 juta, hampir 9 persen dari total penduduk dunia.

Tidak hanya itu, tegas John, mayoritas populasi itu berusia produktif yang menunjang pertumbuhan dan konsumsi pasar cukup besar.

John memprediksi dalam sepuluh tahun ke depan, Asia Tenggara bisa menembus sebagai motor pertumbuhan ketiga terbesar di dunia.

Baca juga: Ada PHK Massal di GoTo, Pengamat Ekonomi Digital Sebut PHK Startup Masih Terjadi hingga 2024

“Tidak hanya tinggi, stabilitas kawasan pun terjaga. Hal inilah yang menarik investasi dari luar,” tambahnya.

Dia menilai momen KTT Asia Tenggara ke-42 sangat cermat melihat peluang kesatuan ekonomi ini selayaknya bisa direalisasikan lebih jauh.

Sebab, jelas John, pada 2015 lalu upaya serupa pun telah dimulai dengan kesepakatan pembentukan Asia Tenggara Economic Community (AEC).

Untuk Asia Tenggara sendiri, Lippo Group juga ikut terlibat mengembangkan berbagai usaha rintisan. Tercatat, Lippo Group telah berinvestasi terhadap 40 perusahaan teknologi di Asia Tenggara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas