Bank Dunia Kerek Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2023
Bank Dunia juga memangkas perkiraan pertumbuhan global 2024 menjadi 2,4 persen dari sebelumnya 2,7 persen.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Bank Dunia (world bank) menaikkan prospek pertumbuhan ekonomi global 2023.
“PDB Global akan naik 2,1 persen tahun ini,” kata Bank Dunia dalam laporan Prospek Ekonomi Global terbarunya, Selasa (6/6/2023).
Di sisi lain, Bank Dunia juga memangkas perkiraan pertumbuhan global 2024 menjadi 2,4 persen dari sebelumnya 2,7 persen, mengutip efek lambat dari pengetatan moneter bank sentral dan kondisi kredit lebih ketat yang mengurangi investasi bisnis dan residensial.
Baca juga: Sri Mulyani Ungkap Ekonomi Global Terpuruk Dalam Satu Dekade Terakhir
Menurut Bank Dunia, faktor tersebut akan memperlambat pertumbuhan lebih lanjut pada paruh kedua 2023 hingga memasuki tahun depan, tetapi mereka juga merilis perkiraan pertumbuhan global 2025 baru sebesar 3,0 persen.
Sementara itu, kepala ekonom Bank Dunia Indermit Gill memberikan pandangan suram pada perkiraan baru.
Dia mengatakan 2023 masih akan menandai salah satu tahun pertumbuhan paling lambat untuk negara-negara maju dalam lima dekade terakhir. Sedangkan dua pertiga negara berkembang akan melihat pertumbuhan yang lebih rendah daripada tahun lalu.
"Bahkan hingga akhir tahun depan, sepertiga negara berkembang tidak akan mengalahkan tingkat pendapatan per kapita yang mereka miliki pada akhir 2019," kata Gill.
"Itu lima tahun yang hilang untuk hampir sepertiga negara di dunia,” imbuhnya.
Sektor perbankan yang bermasalah akhir-akhir ini juga menjadi perhatian Bank Dunia karena berkontribusi terhadap kondisi keuangan yang lebih ketat yang akan berlanjut hingga 2024.
Ini mengutip satu skenario penurunan potensial di mana tekanan perbankan mengakibatkan krisis kredit yang parah dan tekanan pasar keuangan yang lebih luas di negara maju.
Bank Dunia mengatakan masalah tersebut dapat memangkas pertumbuhan 2024 hampir setengahnya menjadi hanya 1,3 persen, laju paling lambat dalam 30 tahun di luar resesi 2009 dan 2020.
"Dalam skenario lain di mana tekanan keuangan menyebar secara global ke tingkat yang jauh lebih besar, ekonomi dunia akan jatuh ke dalam resesi pada 2024," kata Bank Dunia.
Terakhir, Bank Dunia juga memperkirakan inflasi akan berangsur-angsur turun karena pertumbuhan melambat dan permintaan tenaga kerja di banyak negara melemah.
“Inflasi inti diperkirakan akan tetap di atas target bank sentral di banyak negara sepanjang 2024,” pungkasnya.