Golden Property Awards Kembali Digelar, Lebih 400 Proyek Properti Bakal Diseleksi
Ada lebih 400 proyek properti diseleksi secara ketat melalui mekanisme dan instrumen penilaian objektif, dibantu lima expert panel kompeten.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ajang Golden Property Awards (GPA) kembali digelar pada 2023 untuk mencari karya properti terbaik di beberapa kategori.
Ada lebih 400 proyek properti diseleksi secara ketat melalui mekanisme dan instrumen penilaian objektif, dibantu lima expert panel kompeten di bidangnya masing-masing.
Kategori proyek diseleksi berdasarkan skala pengembangan dan wilayah.
Baca juga: Indeks Harga Properti Residensial Tumbuh 1,79 Persen di Triwulan I 2023
Wilayah kajian mencakup Batam, Medan, Balikpapan, Samarinda, Makassar, Surabaya, Semarang, Bandung, dan Jabodebek, dan Banten.
Selain itu juga terdapat kategori individu, kategori perusahaan, kategori BUMN, kategori agen properti, serta kategori strategi pemasaran.
CEO Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda, mengatakan pihaknya kembali menggandeng 99 Group untuk penyelenggaraan GPA 2023 dengan mengangkat tema, 'Property: Mission Possible'.
Menurutnya, ajang GPA tahun ini jadi momentum untuk melihat lebih jauh ketahanan pelaku industri properti pasca-pandemi Covid-19 dan kondisi global yang tidak menentu.
Senior Vice President of Marketing 99 Group Indonesia, Bharat Buxani, menyatakan pihaknya menyambut baik kolaborasi kesekian kali dengan IPW untuk ajang GPA.
Selain mendukung penuh pelaksanaannya, pihaknya berupaya memperluas jangkauan exposure GPA 2023 dengan memanfaatkan pangsa pasar lebih 70 persen pencarian properti di dua platform perusahaannya.
"Kami berharap bisa menjadikan GPA 2023 sebagai ajang penghargaan properti terbaik, memberikan nilai tambah bagi para nominator dan pemenangnya, sekaligus menjadi acuan bagi masyarakat dalam mencari referensi properti terbaik dalam bidangnya," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Selasa (6/6/2023).
Adapun proses pendaftaran peserta telah dimulai sejak awal Februari dan ditutup akhir Maret 2023.
Setelah itu, proses penilaian akan dilakukan IPW dan lima expert panel. Di antaranya Associates Partner Ernst & Young, Boy Michael Tjahyono dan peneliti Centropolis dari Universitas Tarumanegara Suryono Herlambang.
