Neraca Dagang RI Diprediksi Kembali Surplus di Mei 2023, Tapi Nilainya Turun dari Bulan Lalu
Neraca dagang Indonesia diperkirakan akan kembali mencetak surplus pada Mei 2023, tapi keuntungan neraca dagang akan menurun dibanding April.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Neraca dagang Indonesia diperkirakan akan kembali mencetak surplus pada Mei 2023, tapi keuntungan neraca dagang akan menurun dibanding bulan sebelumnya.
Ekonom Bank Danamon Irman Faiz mengungkapkan, surplus dagang Mei 2023 akan susut ke US$ 1 miliar, setelah pada bulan sebelumnya tercatat US$ 3,94 miliar.
Faiz menyiratkan, penurunan surplus ini didorong oleh potensi perlambatan ekspor di tengah impor yang makin ngegas.
"Harga batubara terkoreksi dalam di bulan Mei 2023, dilanjutkan adanya perlambatan ekonomi global dan pembukaan ekonomI China yang tak sekuat perkiraan sehingga membuat ekspor turun," terang Faiz kepada Kontan.co.id, Selasa (13/6/2023).
Komoditas batubara pada bulan lalu terpantau turun sekitar 15 persen secara bulanan (MoM), kemudian komoditas unggulan ekspor lainnya seperti CPO juga turin 11,3 persen MoM dan nikel turun 6,8 persen MoM.
Sedangkan kinerja manufaktur yang masih ekspansif pada Mei 2023, akan mengindikasikan permintaan yang baik sehingga mendorong impor.
Ke depan, Faiz melihat ada kemungkinan neraca perdagangan berbalik defisit. Setelah, selama tiga tahun belakangan selalu surplus.
Baca juga: Inflasi AS Hingga Neraca Dagang Indonesia Jadi Perhatian Investor Pekan Ini
Neraca perdagangan akan berbalik defiist pada kuartal III-2023. Ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang makin solid dan mendorong permintaan, sehingga akan mendorong impor.
Laporan reporter: Bidara Pink | Sumber: Kontan