Kementerian BUMN Nego Hapus WSBK, Dua Kali Digelar di Mandalika Tetap Rugi
Proses negosiasi akan segera dilakukan dan belum tentu diterima oleh pihak WSBK.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan penghentian World Superbike (WSBK) yang dianggap terus merugi tidak bisa langsung dilakukan karena harus melalui negosiasi terlebih dahulu.
"Kita harus melakukan efisiensi. Kita boleh dong negosiasi karena ini sudah tahun kedua. WSBK-nya enggak perlu lagi. MotoGP-nya aja. Itu kan lumayan jadi penghematan," katanya ketika ditemui di Kemang Village, Jakarta Selatan, Sabtu (17/6/2023).
Erick mengatakan, proses negosiasi akan segera dilakukan dan belum tentu diterima oleh pihak WSBK.
Ketika ditanya sudah sejauh mana proses negosiasi tersebut, Erick menyebut itu akan menjadi urusan direksi InJourney.
Sebelumnya, dalam rapat bersama Komisi VI DPR, Dirut Injourney Dony Oskaria ia mengatakan akan bernegosiasi untuk menghapus WSBK dari agenda balapan di Sirkuit Mandalika. Proses negosiasi penghapusan WSBK akan dilakukan dengan pertimbangan bahwa ajang ini telah dilakukan beberapa kali.
Dia mengatakan tidak semua masalah harus dilimpahkan ke Menteri BUMN. "Masa WSBK sampai Menteri BUMN yang negosiasi? Itu ada direksinya loh. BUMN ada direksinya. Jangan ada isu tertentu langsung ke menterinya," ujar Erick.
WSBK akan Dihapus dari Sirkuit Mandalika, Nasib MotoGP Tak Sepenuhnya Aman
Penyelenggaraan ajang balap World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika akan dicoret, nasib MotoGP juga masih abu-abu, Jumat (16/6/2023).
Baca juga: Erick Thohir Buka-bukaan soal WSBK Bikin Rugi Mandalika
Ramai perbincangan di kalangan pecinta balap Tanah Air seputar wacana gelaran WSBK yang bakal dihapus dari daftar event yang diselenggarakan di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kabar yang berkembang alasan mengapa WSBK nantinya tak bisa melangsungkan balapan di Sirkuit Mandalika karena Mandalika Gran Prix Asociation (MGPA) mengalami kerugian dengan jumlah fantasis.
MGPA yang merupakan otoritas Sirkuit Mandalika merugi hingga Rp 100 miliar.
Baca juga: WSBK akan Dihapus dari Sirkuit Mandalika, Nasib MotoGP Tak Sepenuhnya Aman
Kabar meruginya penyelenggaraan WSBK di NTB disampaikan oleh Dirrektur Utama perusahaan holding pariwisata BUMN InJourney, Dony Oskaria.
"Event balap WSBK menunjukkan kerugian dalam penyelenggaraannya, sehingga apa yang kami lakukan adalah kami akan bernegosiasi untuk menghilangkan (menghapus) WSBK ini," ucap Doni saat rapat bersama dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (14/6/2023), dikutip dari kanal YouTube Komisi VI DPR RI.
"Nanti WSBK ini akan turun, akan kita hilangkan, sehingga tidak muncul biaya di dalam penyelenggaraan WSBK yang itu sebetulnya event-nya tidak menarik secara sponsorship," ujarnya.
Tak hanya WSBK, penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Mandalika ternyata juga mencatatkan kerugian sebesar Rp50 miliar.
Akan tetapi, event balapan motor nomor satu di dunia itu masih menarik bagi sponsor, sehingga tetap bisa terlaksana ke depannya.
Baca juga: 19.000 Tiket WSBK Mandalika 2023 Sudah Terjual
"MotoGP itu sudah kita hitung dan kita punya gap sekitar Rp50 miliar," lanjut Dony.
"Ini yang sedang kita carikan cara bagaimana kita mendapatkan tambahan sponsorship untuk menutupi gap ini, sehingga kita bisa melokalisir problemnya di Mandalika ini," ucapnya.
Ini menjadi tanda tanya besar kemudian mengingat untuk menarik Dorna agar mau menjalin kemitraan dengan menyelenggaraakan balap WSBK dan MotoGP bukanlah hal yang mudah.
Terlebih Sirkuit Mandalika sudah meneken kontrak untuk menggelar ajang balap WSBK dan MotoGP selama lima tahun terhitung sejak 2020.
Di sisi lain, proyek pengembangan Mandalika rupanya juga meninggalkan utang Rp 4,6 triliun.
Dalam kesempatan yang sama, Dony menjelaskan utang tersebut terbagi dalam dua termin pembayaran yakni jangka pendek dan jangka panjang.
Untuk utang jangka pendek, kewajiban pembayaran yang dilakukan sebesar Rp 1,2 triliun, sementara untuk jangka panjang Rp 3,4 triliun.
Respons Gubernur NTB
Ramainya wacana penghapusan WSBK dari Sirkuit Mandalika membuat gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah angkat bicara.
Dia mengatakan tidak ada event sekalipun, bahkan berskala Internasional yang langsung memberikan untung di awal penyelenggaraannya.
"Memang untuk penentuan eventnya, awal-awal pasti rugi. Tidak ada event yang baru diselenggarakan langsung untung, kalau bisa duduk kembali, dan jangan jadikan ini kaya beban gitu," ujar Zulkieflimansyah, dikutip dari TribunLombok.
Pria yang akrab disapa Bung Zul ini meminta agar tidak memandang untung dan rugi saja soal penyelenggaraan WSBK dan MotoGP.
Melainkan dampak positif yang diberikan kepada masyarakat, khususnya bagi warga NTB. "Penyelenggaraan event mau MXGP, MotoGP WSBK pasti rugi. Tapi Hotel Aruna untung, yang lain-lain untung," kata Zulkieflimansyah.
Zulkieflimansyah tak berhenti sampai di situ untuk menyindir par otoritas Sirkuit Mandalika.
Dia secara terang-terangan meminta hak penuh soal Sirkuit Mandalika agar Pemda NTB yang mengurus keberlangsungan balapan MotoGP dan WSBK.
"Mereka itu kadang-kadang, hari sebelum (event) saja tidak ada gairah. Coba diserahkan ke Pemda itu, mestinya kita bisa. Makanya kita ingin mengadakan MXGP ini untuk membuktikan kita pun bisa, gitu," ungkap Bang Zul.
"MGPA dan ITDC kesannya kalau bisa jangan hanya WSBK, MotoGP juga ga usah mereka. Supaya mereka konsentrasi di Bali saja yang uangnya lebih banyak, kan begitu logikanya," celetuknya.
Hingga kini, agenda MotoGP 2023 yang akan berlangsung di Mandalika pada 15 Oktober masih sesuai dengan kalendar Dorna.