Bandara JB Soedirman Purbalingga Bersiap Layani Penerbangan Feeder Umrah
Menurut Menhub Budi, layanan penerbangan di Purbalingga Jawa Tengah ini berpotensi menaikkan trafik penumpang.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Jenderal Besar Soedirman (JBS) bakal melayani penerbangan feeder umrah pada Agustus mendatang.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pembukaan layanan tersebut dilakukan untuk memastikan konektivitas setiap bandara berjalan baik.
"Kami ingin memastikan konektivitas di bandara-bandara yang telah dibangun dapat berjalan baik. Tidak hanya di Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga, tetapi juga bandara lainnya di Indonesia," kata Menhub Budi dalam keterangannya, dikutip Minggu (18/6/2023).
Baca juga: Lepas Masker Buat yang Sehat Berlaku di 15 Bandara
Menurut Menhub Budi, layanan penerbangan di Purbalingga Jawa Tengah ini berpotensi menaikkan trafik penumpang.
Terlebih, wilayah tersebut memiliki jumlah penduduk yang cukup besar yaitu sekitar 5 sampai 7 juta orang yang berpotensi melakukan perjalanan biasa, bisnis, kedinasan, dan umrah.
"Kami memetakan mana yang selama ini belum baik untuk kita improve, agar mendapatkan traffic yang baik dan dapat memudahkan masyarakat untuk melakukan pergerakan di bandara ini," jelasnya.
Menhub Budi juga menerangkan, Kemenhub bersama stakeholder menyiapkan paket khusus untuk memudahkan masyarakat di Purbalingga dan sekitarnya.
"Untuk umrah kami akan membuat suatu paket secara khusus dengan harga yang kompetitif. Perjalanan bisa lebih cepat naik pesawat dari Bandara JBS. Tidak sampai lebih dari 5 jam seperti sebelumnya jika lewat jalur darat," ucap Menhub.
Sementara itu, Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menyatakan dukungannya agar Bandara JBS melayani penerbangan feeder umrah. Pihaknya pun akan memberi sejumlah insentif.
Baca juga: Pertamina Jamin Kebutuhan Avtur untuk 13 Bandara Haji di Seluruh Indonesia
"Pemberian skema insentif dalam konteks mendukung biaya operasional bandara, maskapai, dan juga para pelaku travel umrah ini menjadi lebih baik," kata Awaluddin.
"Kami akan memberikan pembebasan bagi maskapai untuk biaya PJP4U. Terdiri dari biaya parkir pesawat, biaya landing pesawat, biaya counter check in, dan fasilitas dukungan lainnya," lanjutnya.