RUPS Tahunan PTBA Putuskan Tebar Dividen Rp1.090 per Lembar Saham
Jumlah pembayaran dividen saham PTBA ini setara dengan 11 kali lipat lebih bunga deposito bank.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memutuskan akan membagikan dividen sebesar Rp12,6 triliun yang setara dengan 100 persen laba bersih PTBA di 2022.
Dari jumlah tersebut, nantinya setiap pemegang saham PTBA yang merupakan anggota BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID akan mendapat dividen Rp1.090.
Mengacu harga saham PTBA melemah 0,79 persen ke level Rp3.790 pada Senin (19/6/2023) lalu maka dividend yield saham PTBA mencapai 28,75 persen.
Baca juga: Melantai di Bursa, RELF Janji Tebar Dividen Maksimal 50 Persen dari Laba Bersih
Jumlah pembayaran dividen saham PTBA ini setara dengan 11 kali lipat lebih bunga deposito bank.
Adapun bunga deposito bank umum saat ini mulai 2,5 persen per tahun.
Dalam RUPST tersebut, telah dipaparkan jadwal pembagian dividen PTBA, di antaranya:
- Cum Dividen Pasar Reguler dan Negosiasi: 23 Juni 2023
- Ex Dividen Pasar Reguler dan Negosiasi: 26 Juni 2023
- Cum Dividen Pasar Tunai: 27 Juni 2023
- Ex Dividen Pasar Tunai: 28 Juni 2023
- Recording Date yang Berhak atas Dividen: 3 Juli 2023
- Pembayaran Dividen saham PTBA: 14 Juli 2023
Sepanjang 2022, PTBA telah mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp12,6 triliun. Laba tersebut melonjak sekitar 58,9 persen jika dibandingkan pada 2021 sebesar Rp 7,9 triliun.
Pencapaian laba bersih tersebut didukung dengan pendapatan sebesar Rp42,6 triliun. Pendapatan ini naik 146 persen jika dibandingkan pada 2021 yang mencatatkan angka Rp 29,3 triliun.
Sementara per 31 Desember 2022, total aset perusahaan mencapai Rp45,4 tiriliun.
Pencapaian tersebut melesat hingga 126 persen jika dibandingkan pada 2021, yakni sebesar Rp36,1 triliun.
Untuk total produksi batu bara PTBA pada 2022 mampun mencapai 37,1 juta ton.
Jumlah tersebut meningkat 24 persen dibandingkan pada 2021 yang mencapai 30,04 juta ton.
Pertumbuhan lain juga terjadi pada penjualan batu bara PTBA. Hingga 2022, terjadi pertumbuhan 12 persen dengan jumlah hingga 31,6 juta ton, setelah sebelumnya mencapai 28,4 juta ton pada 2021.
Sepanjang 2022, penjualan ekspor PTBA juga tercatat mencapai 12,5 juta ton dan realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 19,2 juta ton. Jumlah tersebut setara dengan 119 persen dari realisasi tahun 2021 yang sebesar 16,1 juta ton.
Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf mengatakan, keberhasilan PTBA ini sangat diapresiasi oleh MIND ID yang dalam menjalankan roda bisnisnya di industri pertambangan, khususnya batu bara, PTBA telah menunjukkan kinerja yang positif.
“Kami akan terus memberikan dorongan penuh agar PTBA bisa terus mengalami pertumbuhan dan peningkatan kinerja, sehingga bisa menjadi perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia,” ucapnya.
Peningkatan kinerja tersebut tidak hanya dalam urusan capaian laba perusahaan, tetapi juga aspek lainnya.
Salah satunya adalah dengan melakukan ekspansi bisnis berbasis hijau untuk terus beradaptasi pada transisi energi sekaligus memberikan dukungan penuh terhadap target pemerintah Indonesia mencapai target nol emisi karbon (NZE) pada 2060.