Manajemen Jamin Operasional LRT Jabodebek Tetap Aman Walau Tanpa Masinis
Operasional LRT ini memiliki sistem keamanan berlapis meski tanpa ada bantuan masinis di dalam kereta.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajer Humas LRT, Kuswardojo menyampaikan, operasional Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek yang akan beroperasi secara komersial pada Agustus mendatang dipastikan aman meski tanpa adanya masinis.
"Dengan operasional tanpa masinis tentunya akan lebih aman dibandingkan menggunakan orang (masinis)," kata Kuswardojo saat menjajal LRT Jabodebek bersama rekan media, Kamis (6/7/2023).
Menurut Kuswardojo, operasional LRT ini memiliki sistem keamanan berlapis meski tanpa ada bantuan masinis di dalam kereta. Dia juga berujar lebih dari 60 persen kecelakaan kereta justru dipengaruhi oleh faktor kelelahan manusia.
Baca juga: LRT Jabodebek Siapkan 27 Kereta untuk 434 Perjalanan per Hari Saat Beroperasi Komersial
"Kenapa ini lebih aman pertama sistem keamanan kita berlapis, jadi artinya ketika kita menginstal sistem perjalanan ke dalam kereta ini, di situ ada berbagai sistem yang mengatur," ujar dia.
"Ketika dia berjalan lebih dari 80 km per jam maka sistem akan rem sendiri. Meskipun digunakan manusia manual ya. Sehingga kecepatan tidak melebihi," sambungnya.
Kuswardojo menambahkan, kereta LRT Jabodebek ini akan mengakselerasi kereta lain yang berada di depannya.
Artinya kata dia, kereta LRT yang berjalan dengan kecepatan 60 kilometer per jam maka di kereta belakang akan mengikuti sesuai kecepatan.
Bahkan, ketika terjadi bencana alam seperti gempa, kereta LRT akan otomatis berhenti.
"Ketika ada sesuatu yang kita tidak inginkan katakanlah jalur kereta kita ada benda itu akan terdeteksi. Dia akan berhenti sebelum kena benda tersebut," jelas dia.
"Begitu juga saat terjadi gempa, kerta akan berhenti otomatis. Dan kereta akan melaju lagi ketika kondisi sudah dimungkinkan. Insyaallah jauh lebih aman," sambungnya.