Dirayu Jokowi dan Luhut Agar Investasi di Indonesia, Elon Musk Pilih Malaysia Bangun Pabrik Tesla
Jokowi pernah bertemu Elon Musk di Gedung Stargate SpaceX, Boca Chica, Amerika Serikat, pada 14 Mei 2022.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah merayu CEO Tesla Inc Elon Musk untuk berinvestasi kendaraan listrik di Indonesia.
Bahkan, Jokowi pernah bertemu Elon Musk di Gedung Stargate SpaceX, Boca Chica, Amerika Serikat, pada 14 Mei 2022.
Pertemuan keduanya merupakan tindak lanjut dari pembicaraan Luhut dengan Elon Musk. Luhut sendiri telah menemui pengusaha 50 tahun itu pada April 2022 di kantor Tesla.
Baca juga: PM Anwar Ibrahim: Tesla Inves di Malaysia Tahun Ini, Dirikan Kantor Pusat di Selangor
"Tindak lanjut perintah saya untuk berbicara dengan Elon mengenai investasi, mengenai teknologi, mengenai inovasi, dan sekarang saya ke sini dan bertemu langsung dengan Elon untuk mendiskusikan kerja sama yang akan datang," jelas Jokowi dalam keterangannya.
Meski sudah dirayu Presiden, Elon Musk sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda pasti berinvestasi di Indonesia, dan terbaru malah memilih Malaysia.
Bangun Pabrik di Malaysia
Tesla resmi membangun pabrik perakitan mobil listrik di Malaysia.
Kesepakatan tersebut disahkan usai Elon Musk, menggelar kunjungan kerja dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
"Elon Musk meminta untuk berkonsultasi dengan saya minggu depan untuk membahas kemungkinan dan komitmennya untuk meningkatkan investasinya di Malaysia," kata PM Malaysia Anwar Ibrahim, pada awal Juli kemarin.
Dipilihnya Malaysia sebagai pusat perakitan kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara sontak mengejutkan sejumlah negara besar lainnya.
Terlebih sebelum investasi Tesla di Malaysia disahkan pabrik otomotif milik Elon Musk ini sempat menjajaki rencana untuk membangun pusat perakitan baterai listrik di beberapa negara seperti Indonesia dan Thailand.
Dalam keterangan resminya Direktur Regional Tesla, Isabel Fan mengungkap alasan mengapa pihaknya lebih memilih melakukan ekspansi ke Malaysia ketimbang negara lainnya.
Selain Malaysia memiliki ekosistem listrik dan elektronik (E&E) serta semikonduktor yang kuat untuk mendukung produksi kendaraan listrik (EV) Tesla.
Alasan lain yang membuat Tesla kepincut berinvestasi pada Malaysia yakni karena keterbukaan pemerintah Anwar Ibrahim dalam mendukung kebijakan kendaraan listrik.
Tak tanggung – tanggung untuk menarik perhatian perakit kendaraan, pembuatan suku cadang, dan komponen pengisian daya EV, Otoritas Pengembangan Investasi Malaysia (MIDA) bahkan turut menyetujui 58 proyek investasi EV dengan total dana mencapai 26,2 miliar ringgit atau 5,8 miliar dolar AS.
Terbukti dengan adanya dukungan ini Malaysia sukses memiliki hampir 1.000 stasiun pengisian dan berencana untuk membangun 10.000 di seluruh negeri pada tahun 2025, seperti yang dikutip dari Nikkei.
“Kebijakan berwawasan ke depan yang diberlakukan pemerintah Malaysia saat ini sangat membantu ekspansi Tesla, alasan ini yang membuat kami yakin Malaysia akan menjadi bagian penting dari perkembangan ini," kata Fan.
Rencananya usai kontrak kerjasama ditandatangani, Tesla akan mulai meluncurkan stasiun pengisian super cepat dalam ruangan di pusat perbelanjaan lokal di Malaysia.
Tak hanya itu perusahaan otomotif asal Amerika itu juga membuka kantor pusat dan Tesla Experience and Service Center sebagai bagian dari inisiatif Global Leaders BEV (Battery Electric Vehicle) Malaysia.
Kebanjiran Investor
Selain Tesla, baru – baru ini, Geely juga dilaporkan telah kepincut untuk berinvestasi senilai 10 miliar dolar AS untuk membangun pusat manufaktur mobil di Tanjung Malim Malaysia Barat.
Baca juga: Malaysia Salip Indonesia untuk Tarik Investasi Tesla, PM Anwar Ibrahim Dikabarkan Bertemu Elon Musk
Hal tersebut diungkap oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, dalam keterangan resminya PM Anwar menjelaskan bahkan Geely kini tengah menjajaki rencana untuk mengembangkan pusat manufaktur lewat akuisisi saham produsen mobil Malaysia Proton sebesar 49,9 persen.
Saat dikonfirmasi terkait rencana investasi di Malaysia, perwakilan Geely masih enggan mengungkap berapa jumlah produksi yang dapat dihasilkan dari investasi tersebut. Namun pabrikan asal China itu berjanji akan berkomitmen dengan mitra Malaysia untuk mengembangkan pabrik manufaktur berkelanjutan.
Luhut akan Temui Elon Musk
Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan bakal mengunjungi Elon Musk pada Rabu (2/8/2023) mendatang.
Dikatakan Luhut, kunjungannya itu tak lain adalah untuk memastikan investasi Tesla Inc di Indonesia yang hingga saat ini belum menanamkan sahamnya di tanah air.
"Saya mau ketemu Elon Musk, nanti tanggal 2 (Agustus 2023)," kata Luhut kepada wartawan di Kawasan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (24/7/2023).
Menko Luhut menyampaikan, agenda pertemuannya dengan Elon Musk itu, untuk memfinalkan rencana pembangunan pabrik Tesla.
"Ya itu kita mau finalkan," jelasnya.
Asal tahu saja, pembangunan stasiun Supercharger mobil listrik pertama Tesla telah dibangun di area parkir bawah tanah mal Pavilion Kuala Lumpur sebanyak delapan unit.
Dilansir dari Paultan, delapan Supercharger merupakan unit V3, masing-masing menawarkan daya hingga 250 kW untuk pengisian cepat DC.
Unit-unit tersebut belum beroperasi dan area masih ditutup. Di stasiun tersebut juga tertulis "Hanya pengisian Tesla". Sementara di sudut lain, ada sebuah mobil yang masih ditutupi kain hitam dengan logo Tesla.
Stasiun Pavilion Kuala Lumpur merupakan satu dari 10 stasiun yang direncanakan dibangun untuk tahap awal masuknya merek Amerika tersebut.
Sembilan stasiun lainnya terdaftar sebagai lokasi masa depan, lima diantaranya akan berada di Lembah Klang, di Dengkil dan Petaling Jaya di Selangor, serta Bukit Jalil dan dua lokasi lainnya di KL.
Di wilayah utara, Tesla Supercharger akan tersedia di Ipoh dan Perai di Penang, sedangkan wilayah selatan akan memiliki dua lokasi, di Negeri Sembilan dan Iskandar Puteri, Johor.
Lokasi ini terungkap bersamaan dengan aktivasi Instagram Tesla Malaysia dan konfigurator Tesla untuk Malaysia.