Percepat Transisi Energi, Proyek PLTA Bakal Digencarkan
PLN Indonesia Power terus menggali semua potensi untuk mewujudkan transisi energi di Indonesia
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) menggali semua potensi untuk mewujudkan transisi energi di Indonesia, satu di antaranya menggencarkan proyek PLTA.
Setelah menginisiasi Mega Project Hijaunesia, kini PLN IP menginisiasi Proyek Hydronesia dengan kapasitas lebih dari 1100 Mega Watt.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menjelaskan, Proyek Hydronesia merupakan proses pencarian co-developer yang akan bekerjasama dalam menciptakan proyek-proyek PLTA yang siap eksekusi.
Baca juga: Sektor Bisnis Jadi Penopang, Penjualan Listrik PLN Semester I-2023 Tumbuh 13,07 Persen
“Proyek ini kita siapkan khusus untuk mencari co-developer yang memenuhi kualifikasi, dimana ke depannya akan bekerjasama bersama kami dalam menciptakan proyek-proyek PLTA yang siap eksekusi,” ujar Edwin, Rabu (26/7/2023).
Menurutnya, proyek-proyek yang disiapkan PLN IP ini merupakan wujud komitmen korporasi dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia dengan melibatkan berbagai mitra strategis baik dari dalam maupun luar negeri untuk mencari kualitas terbaik.
“Ini merupakan komitmen kami yang sejalan dengan agenda Pemerintah untuk mempercepat transisi energi, tentunya kami jalankan dengan maksimal serta mengedepankan kualitas, seperti halnya proyek Hijaunesia yang melibatkan berbagai mitra strategis untuk membantu mencapai tujuan menciptakan energi masa depan yang berkelanjutan di Tanah Air,” tambahnya.
Baca juga: Melalui Co-Firing, 40 PLTU PLN Grup Turunkan Emisi hingga 429 Ribu Ton CO2
Sesuai RUPTL 2021-2030, PLN Indonesia Power akan mengembangkan Green Energy sebesar 7 Giga Watt yang tersebar di 108 lokasi di seluruh Indonesia, sedangkan Proyek Hydronesia disiapkan untuk mencari Co-Developer untuk PLTA di 5 lokasi dengan total kapasita 1178,5 MW.
Di samping merupakan upaya untuk mencapai bauran EBT 23 persen, hal ini merupakan bentuk komitmen dan implementasi PLN melalui Sub Holding PLN Indonesia Power dalam aspek Environmental, Social & Governance (ESG).