Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Rekind Dorong Industri Tanah Air Bertumbuh Melalui Intangible Asset 

Rekind mendorong sektor industri bertumbuh dengan menciptakan intangible asset lewat hubungan bisnis yang dijalankan dengan ratusan pebisnis lokal.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Rekind Dorong Industri Tanah Air Bertumbuh Melalui Intangible Asset 
YouTube Asiabusinessinfo
Direktur Utama Rekind Triyani Utaminingsih 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Rekayasa Industri (Rekind) mendorong sektor industri terus bertumbuh dengan menciptakan intangible asset melalui hubungan bisnis yang dijalankan dengan ratusan pelaku bisnis lokal. Intangible asset merupakan aset tidak berwujud yang memiliki nilai bagi perusahaan atau bisnis secara jangka panjang. 

Direktur Utama Rekind Triyani Utaminingsih mengatakan, dalam memilih material yang akan digunakan bagi kegiatan proyek, perusahaan selalu berpegang pada spesifikasi baku yang sudah ditetapkan. 

“Soal spesifikasi ini sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi. Mengerjakan kegiatan proyek sesuai spesifikasi yang ditentukan sudah menjadi budaya bagi Rekind, karena hal ini muaranya pada keselamatan atau menyangkut nyawa orang lain," kata wanita yang akrab disapa Yani, Rabu (26/7/2023).    

Melalui hubungan bisnis yang terjalin tersebut, kata Yani, saat mengerjakan proyek termasuk proyek strategis nasional milik pemerintah, Rekind berperan besar mengendalikan capex (capital expenditure) melalui harga tender dan mendongkrak nilai TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri). 

Sehingga, Yani menyebut intangible asset yang dilahirkan Rekind juga mampu melebarkan sayap bisnis para pelaku industri di tanah air.

Satu di antaranya, Fajar Benua Group yang memiliki Business Unit usaha di antaranya PT Fajar Benua Indopack, PT Trigraha Sealsindo, PT Hidroflex Indonesia, PT Global Mandira Semesta, PT Jeil Fajar Indonesia dan PT Human Techno Mandiri.

Berita Rekomendasi

Perusahaan yang memulai perjalanannya sejak tahun 1983 sebagai perusahaan perdagangan dan distributor produk-produk teknik itu terus berkembang dan mampu mengembangkan bisnisnya sebagai operasional holding company dan business support. 

Baca juga: Rekind Sukses Antarkan Proyek JTB Alirkan Gas Perdana

“Perkembangan bisnis yang kami alami sekarang, juga tidak terlepas dari hubungan bisnis yang kami jalin selaku subkontraktor, salah satunya melalui Rekind," ujar Alfo Handoko, Direktur Utama Fajar Benua Group.

Diakui Alfo, awalnya Fajar Benua agak kewalahan dalam memenuhi kebutuhan material yang dipesan Rekind. Pihak Procurement Rekind sangat teliti dan detail dalam memilih material yang ditawarkan Fajar Benua, termasuk soal ukuran, bentuk, dan harga.

Baca juga: Pabrik Percontohan Rekind Bisa Ubah Limbah Kelapa Sawit Jadi Produk Kimia, Kini di Tahap Instalasi

"Dari sini kami pelajari betul spec (spesifikasi) produk yang menjadi keinginan Rekind. Melalui diskusi dan hubungan yang terjalin baik, sedikit demi sedikit kami menjadi lebih faham secara detail mengenai kegiatan-kegiatan dan kebutuhan di dunia EPC. Rekind menjadi salah satu perusahaan yang ikut andil dalam mengembangkan bisnis Fajar Benua sampai sekarang,” terang Alfo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas