Dorong Kinerja Bisnis dengan Optimalisasi CRM
Perusahaan yang mengimplementasikan CRM dapat menganalisis perilaku dan kebutuhan dari konsumen.
Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM — Optimalisasi penggunaan customer relation management (CRM) mampu mendorong ekspansi bisnis di berbagai sektor.
Oleh karena itu, sebagai Perusahaan konsultan pengembang perangkat lunak, Barito Integra Teknologi (BIT), memberikan layanan aktivasi tools CRM, dengan mengedepankan standar dan model operasional yang berkualitas demi membantu para kliennya agar mencapai ekspansi bisnis yang sukses.
Penggunaan CRM mungkin tidak secara langsung meningkatkan pendapatan sebuah perusahaan, bahkan beberapa pihak menganggapnya seperti tambahan biaya untuk kebutuhan berbagai tools-nya. Padahal, sejatinya CRM merupakan strategi untuk membangun hubungan dengan pelanggan, termasuk pelanggan potensial.
Baca juga: Kominfo Kerjasama dengan KWI dan Komsos Menggelar Seminar Literasi Digital untuk Pengguna Medsos
Dengan demikian, perusahaan yang mengimplementasikan CRM dapat menganalisis perilaku dan kebutuhan dari konsumen, sehingga informasi ini dapat dimanfaatkan untuk merumuskan strategi pemasaran, promosi, atau pengembangan produk yang berujung dapat berkontribusi pada peningkatan pendapatan perusahan.
Sejumlah perusahaan ternama dari industri financial services, banking, manufacturing dan mining telah menjadi klien terpercaya Barito Integra Teknologi (BIT) dalam memanfaatkan layanan pengelolaan dan operasionalisasi toolsCRM di perusahaan mereka.
Co-Founder BIT Prasetyo Gema menjelaskan bahwa, dalam praktiknya, BIT telah melakukan tiga hal utama untuk memastikan proses pemeliharaan CRM di beberapa perusahaan tersebut tidak menghambat produktivitas.
Hal ini melibatkan penyesuaian infrastruktur IT yang digunakan harus sudah sesuai kebutuhan, seperti kapasitas server, pergantian server, dan membuat aktivitas dengan tools CRM ini menjadi lebih mudah. Selain itu, BIT juga memastikan manajemen infrastruktur selaras dengan kebutuhan pada saat proses maintenance, serta meminimalisir waktu henti atau downtime saat melakukan pembaharuan.
“Dalam proses itu, kami memanfaatkan containerized architecture sehingga mayoritas proses dilakukan secara otomatisasi. Dengan begitu, menjadi lebih mudah untuk kami dalam mengetahui modul mana yang perlu dioptimalisasi lebih lanjut. Selain itu, lebih mudah pula untuk set up dan membuat prosedur operasional untuk tim developerdan support team. Sehingga, fokus dapat dialihkan dari infrastruktur ke layanan klien dan pembuatan fitur produk baru,” ujarnya.
Dengan penerapan optimalisasi tools CRM di beberapa perusahaan tersebut, klien dapat mengakses seluruh aktivitas CRM secara digital. Hal ini menghasilkan keunggulan kompetitif bagi perusahaan dan meningkatkan citra merek mereka.
Co-founder BIT, Philipus Martin berpendapat bahwa kerja sama dengan beberapa perusahaan tersebut membuka peluang dan tantangan tersendiri bagi timnya agar dapat merancang model operasional yang tepat dan berkualitas.
Hasil yang dicapai tim BIT dalam merancang dan mengoperasikan CRM dengan standar internasional ini menjadi bukti bahwa praktisi IT di Indonesia tidak kalah hebat dengan SDM internasional.
"Di tim kami, terdapat tenaga ahli senior yang siap untuk memberikan panduan dalam menciptakan praktik kerja yang adaptif, sehingga dapat disesuaikan dengan budaya dan kebutuhan unik dari setiap klien kami yang beragam. Oleh karena itu, kami sangat terbuka untuk terus berusaha mengembangkan kolaborasi dengan klien lainnya yang hendak menerapkan CRM, " ujarnya.