Harga Beras Mahal, Pasokan Minim, Pedagang Pasar Mulai Kecewa terhadap Pemerintah
Pedagang mulai protes kepada pemerintah soal harga beras yang masih mahal. Pedagang pasar juga mengaku sulit mendapat pasokan.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pedagang mulai protes kepada pemerintah soal harga beras yang masih mahal.
Pedagang pasar juga mengaku sulit mendapat pasokan.
Ketua Bidang Penguatan Usaha dan Investasi DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Ahmad Choirul Furqon menyatakan kekecewaannya kepada pemerintah.
“Kami pedagang sangat kecewa dengan pemerintah yang tidak dapat memberikan kepastian barang untuk para pedagang,” ujar dia kepada Kontan, Minggu (20/8/2023).
Baca juga: Harga Beras di Jabodetabek Naik Tembus Rp17.350, Simak Update Bahan Pangan Lainnya per 18 Agustus
Sebab, harga beras terus meningkat dan pedagang pasar pun semakin kesulitan mendapat pasokan dari petani, penggilingan, maupun agen.
Saat ini, harga beras di sejumlah pasar tradisional di Jakarta meningkat dengan kualitas medium dijual rata-rata seharga Rp 10.000 per kilogram.
Ia bilang, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) harusnya dapat memberikan bantuan kepada para petani. Sehingga, stabilitas harga beras di pasar dapat terjaga.
Baca juga: India Tutup Pintu Ekspor, Harga Beras Global Naik ke Level Tertinggi dalam 12 Tahun Terakhir
Ke depan, IKAPPI akan berkoordinasi dengan lembaga terkait, baik Kementan, Kementerian Perdagangan, serta BUMN yang berkaitan seperti PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan Bulog guna memberikan keterjaminan stok dan stabilitas harga beras di pasar.(Kontan)