Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Hadapi Kekeringan Akibat El Nino, Kementerian Pertanian Lakukan Pipanisasi

Kementerian Pertanian memiliki beberapa langkah dalam menghadapi fenomena El Nino yang mengakibatkan kekeringan di sejumlah wilayah Indonesia.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Hadapi Kekeringan Akibat El Nino, Kementerian Pertanian Lakukan Pipanisasi
Tribunnews.com
Ilustrasi pipanisasi air 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki beberapa langkah dalam menghadapi fenomena El Nino yang mengakibatkan kekeringan di sejumlah wilayah Indonesia.

Sekretaris Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Muhammad Taufiq Ratule mengatakan, pihaknya memfasilitasi Dampak Perubahan Iklim (DPI) seluas 250 hektar (ha) di 33 BPTPH seluruh Indonesia.

Hal itu ia katakan dalam diskusi daring bertajuk "Strategi Peningkatan Produksi Cabai, Bawang Merah, dan Bawang Putih Nasional di Tengah Siklus Beserta Anomali Iklim Global", Selasa (22/8/2023).

Baca juga: Antisipasi Dampak El Nino, Lestari Moerdijat: Budayakan Gerakan Hemat Air dan Pelestarian Lingkungan

"Ini kita ada program dalam bentuk sumur, pompa air, pipanisasi, dan lain-lain. Ini khususnya cabai, bawang merah, dan bawang putih," kata Taufiq.

Kemudian, ada fasilitasi DPI di 16 provinsi 67 kabupaten/kota dalam bentuk sumur dalam/sumur dangkal.

"Lalu, optimalisasi klinik PHT (bahan pengendali hayati dan tricokompos)," ujar Taufiq.

Berita Rekomendasi

Ia mengatakan, Kementan juga memiliki langkah dalam mengantisipasi serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).

"Kemudian, pemantapan tim Early Warning System (EWS) khususnya cabai merah dan bawang merah," kata Taufiq.

Lalu, penyediaan nurseri. Taufiq berujar, Kementan mempersipakan 68 juta benih cabai dan bawang merah.

Baca juga: Ribuan Hektare Sawah di Kabupaten Bandung Terancam Kekeringan, Dampak dari El Nino

"Jadi, masing-masing provinsi satu juta, sehingga kita berharap tidak kekurangan benih, khususnya di bulan Agustus September ini," ujarnya.

Ada juga penanaman cabai di kawasan seluas 1.250 ha dan bawang merah seluas 4.792 Ha di lokasi champion.

"Optimalisasi luasan cabai dan bawang merah, masing-masing 1.300 ha untuk daerah defisit," kata Taufiq.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas