Ini Lima Kesepakatan Pertemuan Menkeu dan Menkes ASEAN Bahas Dana Pandemi
Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan lima kesepakatan yang dibahas dalam forum ASEAN Finance and Health Ministers Meeting (AFHMM) di Jakarta
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan lima kesepakatan yang dibahas dalam forum ASEAN Finance and Health Ministers Meeting (AFHMM) di Jakarta, pada Kamis (24/8/2023).
"Pertemuan ini jadi landasan untuk kerjasama lebih lanjut dan juga kemajuan di wilayah kesehatan dan keuangan ASEAN. Untuk memastikan bahwa kami dapat mencapai apa yang menjadi mandat ASEAN," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers, Kamis.
Bendahara negara Republik Indonesia bilang, kesepakatan pertama adalah peningkatan persiapan pasca-Pandemi di wilayah Asia Tenggara dengan mengindikasi adanya kesenjangan keuangan antara negara anggota ASEAN.
Baca juga: RS Covid-19 Dapat Ajukan Klaim Biaya Sampai 31 Agustus 2023
"Modalitas untuk investasi, untuk meningkatkan kapasitas, kontribusi secara efektif dan meningkatkan keadaan darurat lainnya yang muncul akibat Covid-19. Atau pandemi lainnya yang mungkin muncul di masa mendatang," jelasnya.
Kesepakatan kedua, membangun strategi untuk meningkatkan sumber daya regional. Serta memastikan adanya sinergi dan interoperabilitas dengan upaya global.
"Seperti pandemic fund yang diluncurkan oleh Indonesia pada saat kami menjadi presidensi G20 tahun 2022 lalu," tutur Menkeu Sri Mulyani.
Sedangkan kesepakatan ketiga meliputi pencegahan dalam menangani penyakit yang menular dan pandemi lain di masa mendatang.
"Kami juga ingin meningkatkan investasi nasional untuk meningkatkan kapasitas dan menelusuri kemungkinan pembiayaan lain," ucap dia.
"Dan inisiatif multilateral dengan bekerjasama dengan mitra internasional dan juga untuk mendukung implementasi dari deklarasi pemimpin Asia terkait One Health Initiative," sambungnya.
Adapun kesepakatan keempat, yaitu komitmen untuk memperkuat arsitektur kesehatan regional atau wilayah di luar Covid-19.
"Ini untuk meningkatkan ketahanan di komunitas ASEAN. Meningkatkan kerangka pemulihan Asean atau ACRF. Kami melihat bahwa ada dana tanggapan Covid-19 dan juga untuk keadaan darurat kesehatan lainnya," tutur dia.
Baca juga: Tahun Depan Vaksin Covid-19 Tetap Gratis, Namun Hanya Pada Dua Tipe Ini Saja
Sementara kesepakatan kelima, para menteri menyepakati untuk mempercepat perjanjian pendirian dan fase persiapan ASEAN Centre for Public Health Emergency.
"Dari dana tersebut kita melihat bahwa tujuannya untuk mengumpulkan dana untuk menanggapi pandemi Covid-19 dalam pandemi ini," kata Menkeu Sri Mulyani.
"Dana ini dinilai ulang dan sudah dinilai, diperlukan lebih fleksibel agar kita bisa menggunakannya untuk kesehatan public dan penyakit menular yang mungkin muncul," imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.