Pasokan Listrik IKN Bakal Bersumber dari PLTA hingga Pembangkit Tenaga Surya
Untuk tahap awal pemanfaatan listrik akan dibangun transmisi tenaga listrik secara bertahap sejalan dengan perkembangan IKN.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong pemanfaatan energi yang efisien dan nol karbon di Ibu Kota Negara (IKN).
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengungkapkan, hal ini sejalan untuk mendukung IKN sebagai kota yang smart, green, beautiful, dan accesible.
"Kalau smart kaitannya bahwa penggunaan energi harus efisien. Kalau green, berarti sumber energi harus bersih dan less carbon emission, kalau bisa tidak ada karbon di situ," ungkap Dadan dalam keterangannya dikutip, Kamis (14/9/2023).
Baca juga: Gerakan Green Movement Sabuk Hijau Nusantara Tanam 10 Ribu Pohon di IKN
"Itu telah menjadi salah satu topik dan rencana Pemerintah, khususnya di IKN, untuk memastikan ketersediaan energi listriknya," sambungnya.
Dadan pun menyampaikan bahwa saat ini pengembangan pembangkit di IKN direncanakan bersumber dari Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Selain itu, untuk tahap awal pemanfaatan listrik, akan dibangun transmisi tenaga listrik secara bertahap sejalan dengan perkembangan IKN.
"Ada beberapa yang sedang berjalan dari sisi proyek. Satu sedang dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, sebesar 1.053 MW. Memang jauh dari IKN dan sedang direncanakan untuk menarik transmisinya ke IKN," jelas Dadan.
"Memang IKN sebenarnya secara konstruksi listrik memang kecil di awal, nanti pembangunan transmisi dilakukan bertahap sejalan dengan perkembangan kota tersebut," lanjutnya.
Kementerian ESDM juga mendorong pemanfaatan EBT lainnya yang dapat segera dibangun untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN.
Sebagai contoh adalah pembangunan solar farm dari tenaga surya atau dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di gedung-gedung perkantoran.
Selain itu, juga tengah dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Tanah Laut sebesar 780 MW dengan rencana Commercial Operation Date (COD) pada 2024 mendatang.
"Ini bisa kita dorong untuk mempercepat penyediaan energi bersih," imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Dadan juga menyampaikan bahwa beban puncak kelistrikan di IKN pada tahun 2045 mencapai 791,71 MW dan total kapasitas ditargetkan sebesar 1.051 MW.
Sementara untuk 2-3 tahun pertama, penyediaan tenaga listrik masih akan tersambung dengan sistem transmisi yang sudah ada sekarang, kemudian dibangun pembangkit yang bersih secara bertahap.
"Kota ini akan tumbuh dan siap secara lengkap kalau yang saya pahami, itu di tahun 2045. Secara konsumsi listriknya akan masuk dan nanti akan naik," pungkasnya.