Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, COPENHAGEN – Perusahaan pelayaran asal Denmark, Maersk resmi memperkenalkan kapal kontainer yang menggunakan bahan bakar metanol ramah lingkungan.

Kapal kontainer baru yang dipesan pada 2021 tersebut memiliki dua mesin, yakni satu digerakkan oleh bahan bakar tradisional dan satu lagi menggunakan metanol hijau.

“Ini adalah hari yang sangat simbolis bagi transisi energi kita, benar-benar menjadi kenyataan. Sesuatu yang nyata yang benar-benar dapat kita tunjukkan, bukan hanya komitmen dan kerja keras, tetapi sesuatu yang dapat dilihat oleh semua orang,” kata Vincent Clerc, CEO Maersk.

Maersk telah menandatangani setidaknya sembilan perjanjian dengan pemasok metanol hijau dari seluruh dunia dalam upaya untuk mendorong perusahaan-perusahaan ini memproduksi lebih banyak komoditas tersebut.

Maersk juga tengah berupaya menjadi salah satu perusahaan yang ingin mencapai target netral karbon pada 2040 mendatang.

Namun, para analis khawatir Maersk dan pesaingnya akan kesulitan mendapatkan pasokan metanol ramah lingkungan yang cukup, mengingat bahan bakar tersebut langka dan mahal untuk diangkut.

Baca juga: Perusahaan Pelayaran Maersk dan Hapag Lloyd Hentikan Kiriman Barang ke Pelabuhan Rusia

“Ketika saya melihat pasar bahan bakar ramah lingkungan ini, metanol jelas merupakan salah satu produk paling maju saat ini. Tapi apa yang saya dengar dari industri dan pelaku pasar adalah bahwa metanol, metanol hijau, belum meningkat pesat,” ujar Ulrik Bak, analis riset di SEB.

Baca juga: Pemilik Kapal Kontainer Jepang yang Buat Macet Terusan Suez Belum Terima Aduan Klaim Kompensasi

Selain Maersk, perusahaan pelayaran lainnya seperti Evergreen juga telah memesan kapal bertenaga metanol hijau, meskipun target netralitas karbon perusahaan itu kurang ambisius dibandingkan Maersk.