Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kopi Kenangan kini resmi menggarap pasar luar negeri dengan membuka gerai pertama di Singapura, setelah sukses menggarap pasar domestik.

Group CEO of Kopi Kenangan Brands Edward Tirtanata mengatakan ada perbedaan konsep antara gerai Kopi Kenangan yang dibuka di Indonesia dengan di Singapura, terutama tentang penamaan merek pada gerainya.

"Kalau di Indonesia, Kopi Kenangan. Kalau di sini (Singapura) Kenangan Coffee," ungkapnya kepada awak media di Singapura, Selasa (26/9/2023).

Pihaknya menggunakan kata 'coffee' sebagai istilah universal dan mudah dikenali sekaligus agar orang tahu apa yang ditawarkan di gerai.

Nama "Kenangan" tetap dipertahankan karena nama ini sudah dikenal luas di Tanah Air.

"Kami mempertahankan kata "kenangan" dan hanya akan menggunakan biji kopi dari Indonesia saja. Itu identitas kami," ujar Edward.

Konsep lain yang berbeda dari gerai Kenangan Coffee di Singapura dibandingkan Indonesia adalah dari kemasan cup hingga aksesorisnya.

"Pada store dan cup, banyak digunakan stiker. Jadi memang sedikit lebih fun. Mungkin kalau Kopi Kenangan awalnya banyak tentang mantan dan patah hati. Kalau di sini mungkin sesuatu yang lebih fun dan younger," tuturnya.

Kenangan Coffee juga mengkurasi menu-menu yang secara khusus dibuat untuk dapat diterima baik oleh lidah Asia maupun global dari minuman berbasis espresso sampai minuman non-kopi.

Baca juga: Menjajal Cita Rasa Menu Baru Kopi Kenangan, dari Ice Blended Sampai Cinnamon Roll

Kehadiran Kenangan Coffee di Singapura menurut Edwaed bisa membuka kesempatan lebih besar bagi perusahaannya untuk menjangkau pasar Asia Tenggara dan juga kawasan lainnya.

Di sisi lain, masyarakat Singapura juga memiliki kegemaran tinggi pada minuman kopi.

“Kecintaan orang Singapura terhadap kopi dari kopitiam hingga toko kopi kekinian telah menginspirasi kami untuk menghadirkan Kenangan Coffee di negara ini," tutup Edward.

Ekspansi Kopi Kenangan ke Singapura juga turut memperkenalkan brand Indonesia ke masyarakat internasional.

"Kami senang sekali berada di sini. Jadi kalau dengan brand kan artinya bahan bakunya dari kita. Bisa promosi gula aren dan itu yang inginkan. Ini adalah salah satu dari program ISOTW, Indonesia Spice Up the World," kata Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini.

Indonesia Spice Up The World adalah salah satu program pemerintah yang melibatkan lintas kementerian/lembaga sebagai salah satu upaya meningkatkan pemasaran produk bumbu atau pangan olahan dan rempah Indonesia

"Jadi ini sangat positif sekali," pungkasnya.