Petrokimia Gresik Sukses Dorong Tranformasi Lingkungan Peternakan Sapi Terintegrasi Jadi P4S
Saat ini Literasi juga dilengkapi dengan e-learning modul peternakan dan pengamatan beternak melalui virtual tour 360.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasiolan EP
TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, Petrokimia Gresik, berhasil mendorong trans
formasi program Community Development (Comdev) Lingkungan Peternakan Sapi Terintegrasi (Literasi) menjadi Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S).
Dengan demikian, peranan Literasi semakin optimal untuk media edukasi pertanian dan peternakan di tanah air.
Baca juga: Industri Peternakan Sapi Australia Terancam Rugi 7 Miliar Dolar AS Akibat Indonesia Tangguhkan Impor
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan, dengan tranformasi ini, program Literasi yang telah banyak mendapatkan penghargaan ini tidak hanya membawa kesejahteraan anggota dan berdampak positif bagi pelestarian lingkungan, tapi juga mampu memberikan manfaat dan menginspirasi stakeholder pertanian maupun peternakan.
"Jika sebelumnya program Literasi hanya menjadi solusi atas problem limbah ternak dan pertanian di Desa Sumbersari, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan. Sekarang dampak positifnya lebih luas lagi, mampu menjadi media edukasi untuk peternakan dan solusi pertanian di Indonesia," ujar Dwi Satriyo dikutip Kamis (28/9/2023).
Dengan diperolehnya sertifikat P4S dari Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia, menjadikan Literasi sebagai jujugan untuk pelatihan peternakan, wisata edufarm bagi sekolah-sekolah maupun masyarakat umum. Beberapa perguruan tinggi juga telah melakukan kunjungan dan penelitian di Edufarm Literasi.
"Literasi saat ini menjadi pusat pembelajaran pertama yang bersertifikat P4S di Lamongan. Selain itu, hal ini juga menegaskan Petrokimia Gresik sebagai satu-satunya perusahaan di sektor pupuk yang melaksanakan program community development hingga mencapai sertifikasi P4S," ungkap Dwi Satriyo.
Untuk mengoptimalkan program pelatihannya, saat ini Literasi juga dilengkapi dengan e-learning modul peternakan dan pengamatan beternak melalui virtual tour 360.
Fitur ini dapat diakses secara online melalui website www.edufarmliterasi.com. Literasi juga menyediakan pemandu bilingual untuk pengunjung berbahasa Inggris.
Adapun manfaat lain dari peserta pelatihan di Literasi juga dapat bergabung dalam komunitas peternak muda Literasi yang menjadi wadah sharing knowledge dan diskusi seputar dunia peternakan hingga pengolahan limbah ternak. Wadah ini juga untuk membangun jaringan antarpegiat peternakan di tanah air.
Sementara itu, Petrokimia Gresik sendiri telah melakukan pendampingan peternak sapi di Sumbersari ini sejak tahun 2018.
Program ini sejak awal difokuskan pada peningkatan kapasitas pengelolaan ternak, penciptaan produk olahan limbah ternak, pengembangan usaha kelompok, serta penguatan manajemen kelompok.
Hingga kini, program terus berkembang hingga pelatihan pembuatan safety brief untuk pengunjung edufarm, pelatihan pengelolaan website e-learning, pelatihan pengelolaan media sosial, serta pendampingan pengurusan hak merk dan izin lainnya.
Terakhir, Dwi Satriyo menambahkan, pihaknya sebagai bagian dari BUMN yang memiliki fungsi sebagai agen pembangunan, akan terus berupaya meningkatkan komitmen untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Melalui Program Literasi, masyarakat dapat melakukan pengelolaan limbah tani dan ternak, hingga menjadi fasilitator pelatihan di bidang pertanian dan peternakan terintegrasi. Kami berharap, Edufarm Literasi dapat menjadi motor kemajuan peternakan di tanah air," pungkasnya.