Jokowi Minta China Tangani Pasokan Listrik di IKN
Jokowi juga meminta China menjadi partner dalam pengembangan koridor ekonomi baru di IKN.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap China bisa bekerja sama dengan Indonesia dalam penyediaan pasokan listrik di ibu kota negara (IKN).
Alasannya, ketahanan energi merupakan bidang kerja sama yang dinilai dapat terus diperkuat antara kedua negara. Jokowi juga meminta China menjadi partner dalam pengembangan koridor ekonomi baru di IKN.
Demikian salah satu pesan penting dari hasil pertemuan bilateral Jokowi dengan Presiden China Xi Jinping,= di Great Hall of the People, Beijing, pada Selasa, (17/10/2023).
Dalam pertemuan itu Presiden Jokowi mengangkat empat hal, dimulai dari kerja sama investasi hingga kerja sama antarmasyarakat.
Pertama, Presiden Jokowi menyampaikan mengenai upaya peningkatan kerja sama investasi terutama untuk baterai EV dan otomotif, pabrik suku cadang, kilang petrokimia, produksi baja, dan pengembangan kerja sama Halal Center.
Presiden juga mendorong tindak lanjut kerja sama pengembangan koridor ekonomi “Two Countries, Twin Parks”. "Untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara, saya harap RRT dapat jadi mitra strategis," ujar Presiden.
Kedua, terkait perdagangan dan keuangan, Presiden menyampaikan apresiasi terhadap perdagangan bilateral yang terus tumbuh dan seimbang.
“Ke depan kita perlu terus dorong pembaruan protokol dan peningkatan kuota impor sarang burung walet dan penambahan jenis produk ekspor seperti perikanan, pertanian, dan buah tropis,” usul Presiden.
Mengenai kerja sama keuangan, Presiden Jokowi menyampaikan dukungannya terhadap rencana pembentukan local currency transaction melalui QR cross border untuk memfasilitasi ekspor-impor dan investasi.
Baca juga: Seberapa Sukses Inisiatif Belt and Road, Impian Besar Xi Jinping?
Ketiga, mengenai ketahanan energi, Presiden Jokowi mengatakan bahwa saat ini Indonesia sedang melakukan akselerasi penambahan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) sebesar 60GW hingga tahun 2040 mendatang.
Karena itu Jokowi berharap dukungan China untuk mengmplementasikan kerja sama kelistrikan.
Keempat, Presiden Jokowi juga mendorong peningkatan wisatawan kedua negara. Presiden Jokowi menyebut sejumlah langkah, mulai dari penambahan frekuensi penerbangan langsung Indonesia–RRT, hingga peningkatkan beasiswa dan pelatihan vokasi bagi mahasiswa Indonesia.
Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Kunjungi Sahabatnya Xi Jinping di China, Bahas Apa?
"Serta implementasi kerja sama desa melalui peningkatan kapasitas kepala desa Indonesia," ucap Presiden.
Selain itu, kedua pemimpin negara juga turut bertukar pandangan mengenai situasi dunia saat ini, termasuk situasi di Gaza. Indonesia dan RRT memiliki pandangan yang sama mengenai pentingnya upaya untuk deeskalasi situasi dan memberikan fokus bagi isu kemanusiaan.
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Ad Interim Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar RI untuk RRT Djauhari Oratmangun.